Berita
Sikapi AUKUS, Malaysia Minta ASEAN Kompak
AKTUALITAS.ID – Malaysia mengimbau agar negara-negara Asia Tenggara kompak untuk menanggapi kemitraan keamanan AUKUS yang terjalin antara Australia, Amerika Serikat, dan Inggris. Salah satu proyek AUKUS adalah rencana pembuatan kapal selam tenaga nuklir di Australia, dibantu dengan Inggris dan AS. Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein menyampaikan pada Selasa (12/10) bahwa pertemuannya dengan perwakilan Perhimpunan Bangsa-Bangsa […]
AKTUALITAS.ID – Malaysia mengimbau agar negara-negara Asia Tenggara kompak untuk menanggapi kemitraan keamanan AUKUS yang terjalin antara Australia, Amerika Serikat, dan Inggris.
Salah satu proyek AUKUS adalah rencana pembuatan kapal selam tenaga nuklir di Australia, dibantu dengan Inggris dan AS.
Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein menyampaikan pada Selasa (12/10) bahwa pertemuannya dengan perwakilan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang dijadwalkan bulan depan akan memberikan kesempatan bagi ASEAN untuk menyikapi proyek AUKUS.
“Permainan akhir kami seperti biasa adalah memastikan stabilitas kawasan, terlepas dari keseimbangan kekuatan (antara) AS atau China,” kata Hussein dalam Reuters.
“Pemahaman di ASEAN akan membantu kita dalam menghadapi dua kekuatan besar ini.”
AUKUS sendiri merupakan kerja sama di wilayah Indo-Pasifik di antara tiga negara. Dalam program pertamanya, Australia dikabarkan akan memperoleh teknologi pembuatan kapal selam bertenaga nuklir oleh Amerika Serikat dan Inggris.
Banyak yang menilai AUKUS merupakan kerja sama yang dilakukan untuk menanggapi pertumbuhan kekuatan China atas wilayah itu, khususnya di Laut China Selatan yang diklaim secara historis oleh Beijing.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyatakan khawatir bahwa kesepakatan ini dapat meningkatkan tensi di kawasan Indo-Pasifik.
“Di luar Asia Tenggara, Indo-Pasifik, Indonesia melihat dan mengkhawatirkan meningkatnya tensi di antara negara-negara besar,” ujar Retno dalam konferensi pers virtual disela sidang Majelis Umum PBB, Rabu (22/9).
Tak hanya itu, Retno juga mengkhawatirkan adanya perlombaan senjata dan power projection di kawasan Indo-Pasifik, yang mana dapat mengancam stabilitas keamanan kawasan.
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob sebelumnya juga mengungkapkan kekhawatirannya akan kesepakatan AUKUS. Ia menilai kesepakatan ini dapat memprovokasi kekuatan lain untuk bertindak lebih agresif, terutama di Laut China Selatan.
Sementara itu, Wakil Presiden Akademi Diplomat Vietnam, Nguyen Hung Son, menyampaikan seharusnya AS, Inggris, dan Australia turut mendiskusikan kemitraan AUKUS dengan ASEAN. Sebab, kesepakatan ketiga negara besar itu berhubungan dengan wilayah Asia Tenggara.
“Pertama-tama saya pikir dampak langsungnya adalah kesan bahwa AS dan bahkan Inggris memiliki komitmen jangka panjang di kawasan ini (Indo-Pasifik). Mereka memperkuat sekutu mereka dan terlepas dari pembicaraan mereka tentang sentralitas ASEAN. Ada banyak penekanan pada sekutu dan mitra tradisional mereka,” ujar Nguyen.
“ASEAN perlu bertanya pada dirinya sendiri mengapa hal (kesepakatan) itu terjadi di atas wilayah ASEAN. Dan tanpa sepengetahuan ASEAN.”
-
Multimedia15 hours ago
FOTO: Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu
-
POLITIK19 hours ago
Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu untuk Refleksi Kinerja dan Strategi Kedepan
-
POLITIK12 hours ago
Ketua Komisi II Menentang Pembentukan KPU-Bawaslu Ad Hoc
-
Ragam23 hours ago
Bantah Gelapkan Harta Warisan, Ratna Sarumpaet: Aku Enggak Dendam
-
Ragam20 hours ago
Aura Kasih Debut Jadi Eksekutif Produser, Film “Anak Kunti” Siap Menggebrak Asia
-
OtoTek21 hours ago
WhatsApp Hadirkan Fitur Baru untuk Meriahkan Libur Akhir Tahun
-
Nasional14 hours ago
Yenny Wahid Kritik Rencana Kenaikan PPN 12 Persen di Haul ke-15 Gus Dur
-
POLITIK18 hours ago
Ketum Hanura Ingatkan Peran Partai Kecil dalam Pembentukan Indonesia