Connect with us

EkBis

Rupiah Melemah di Awal Pekan, Mayoritas Mata Uang Asia Ikut Terdepresiasi

Published

on

AKTUALITAS.ID – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada perdagangan awal pekan ini. Pada Selasa pagi (8/10/2024), rupiah tercatat mengalami penurunan sebesar 19,5 poin atau 0,12%, hingga berada di level Rp 15.706 per dolar AS. Pelemahan ini sejalan dengan tren negatif yang dialami oleh mayoritas mata uang Asia lainnya.

Berdasarkan data Bloomberg Asian Pacific Currencies, pelemahan ini juga dialami oleh sejumlah mata uang utama Asia. Dolar Hong Kong turun tipis 0,05% ke level 7,7 dolar Hong Kong per dolar AS. Selain itu, dolar Taiwan ikut melemah 0,02% menjadi 32,1 dolar Taiwan per dolar AS. Won Korea Selatan mencatat penurunan sebesar 0,36%, diperdagangkan di level 1.34 won per dolar AS. Peso Filipina juga anjlok 0,10% ke level 56,8 peso per dolar AS, sementara rupee India melemah 0,06% menjadi 83,9 rupee per dolar AS.

Tak hanya itu, yuan China terpuruk 0,73% hingga menyentuh level 7 yuan per dolar AS. Ringgit Malaysia dan baht Thailand juga mengalami pelemahan, masing-masing turun 0,06% dan 0,19%. Namun, di tengah tren negatif ini, yen Jepang justru mencatatkan penguatan sebesar 0,34% ke level 147 yen per dolar AS.

Pelemahan nilai tukar mata uang di Asia ini tidak lepas dari pengaruh eksternal, termasuk ketidakpastian global serta pergerakan kuat dolar AS. Para pelaku pasar terus mencermati dinamika ekonomi dunia, terutama perkembangan kebijakan moneter yang akan diambil oleh Federal Reserve AS dalam beberapa waktu ke depan.

Analis pasar memperkirakan fluktuasi nilai tukar akan terus berlanjut, mengingat tingginya volatilitas di pasar keuangan internasional. Di tengah situasi ini, stabilitas ekonomi domestik dan kebijakan moneter masing-masing negara akan menjadi faktor penting dalam menjaga nilai tukar mata uang. (KAISAR/RAF)

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending