Berita
Sebelum Ditangkap, Robertus Ngaku Didatangi Prajurit TNI
AKTUALITAS.ID – Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan juga seorang aktivis HAM Robertus Robet ditangkap oleh pihak kepolisian atas kasus ujaran kebencian. Robertus diduga telah melakukan penghinaan terhadap instansi TNI. Robertus yang ditangkap sekira pukul 00.30 wib oleh pihak kepolisian dari Bareskrim Mabes Polri sempat mengaku disambangi tentara. “Pembantu saya bilang ada dua orang yang […]
AKTUALITAS.ID – Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan juga seorang aktivis HAM Robertus Robet ditangkap oleh pihak kepolisian atas kasus ujaran kebencian. Robertus diduga telah melakukan penghinaan terhadap instansi TNI.
Robertus yang ditangkap sekira pukul 00.30 wib oleh pihak kepolisian dari Bareskrim Mabes Polri sempat mengaku disambangi tentara.
“Pembantu saya bilang ada dua orang yang mengaku aparat militer datang jam 15.00 WIB mau ketemu saya,” ujar Robertus saat ditangkap petugas Kamis dini hari, Kamis (7/3/2019).
Namun, belum sempat bertemu dengan aparat militer tersebut Robertus langsung diamankan polisi dan diboyong ke Gedung Bareskrim Mabes Polri.
“Yang bersangkutan ditangkap sekira pukul 00.30 wib,” ujar Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Kamis, 7 Maret 2019.
Saat ini Robertus masih mendekam di dalam sel tahanan Bareskrim Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan intensif atas tuduhan ujaran kebencian tersebut.
Untuk diketahui,Aktivis Robertus diduga telah melakukan penghinaan terhadap TNI dengan memplintir mars instansi penegak hukum tersebut yang berbunyi
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Tidak berguna
Bubarkan saja
Diganti Menwa
Kalau perlu diganti pramuka
“Yang bersangkutan melakukan orasi pada saat demo di Monas tepatnya di depan Istana dengan melakukan oenghinaan terhadap TNi,” pungkasnya.
Atas perbuatannya Robert Diduga melanggar pasal 45 A ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) UU No.1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana dan atau Pasal 207 KUHP terkait tindak pidana menyebarkan informasi yang ditunjukkan menimbulkan rada kebencian atau permusuhan individu maupun kelompok. [Raiza]
-
Dunia22 jam ago
Putin Akui Kecolongan atas Pembunuhan Jenderal Nuklir Rusia yang Diduga Dirancang Ukraina
-
Jabodetabek17 jam ago
Prakiraan Cuaca 21 Desember 2024: Hujan Ringan Diprediksi di Jakarta Timur
-
POLITIK16 jam ago
Ketua KPU: Pelantikan Kepala Daerah Idealnya Dilakukan Setelah 13 Maret 2025
-
Multimedia10 jam ago
FOTO: Kementerian Ekraf Targetkan Pemasukan Negara Sebesar 7 Persen
-
POLITIK12 jam ago
Komisi II DPR: Wacana KPU Jadi Badan Ad Hoc Terbatas di Tingkat Daerah
-
POLITIK14 jam ago
MUI Dukung Usulan Prabowo: Pilkada Harus Dipilih oleh DPRD
-
POLITIK9 jam ago
PDIP Telusuri Penyebar Spanduk Provokatif yang Serang Megawati
-
Jabodetabek6 jam ago
Arus Wisata Menuju Puncak Bogor Mulai Dipadati Pengunjung