Connect with us

Berita

Mantan Menkes: Siapapun Presidennya Isu Kesehatan Harus Diperhatikan

AKTUALITAS.ID – Mantan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menilai, angka pengendalian tembakau di Indonesia masih relatif kecil. Untuk itu dirinya meminta kepada kedua pasangan pasangan calon presiden baik maupun wakil presiden memperhatikan isu dibidang kesehatan tersebut. Menurutnya, pemerintah yang sebenarnya mengetahui kecilnya angka pengendalian tembakau. Namun, katanya pemerintah tetap tidak memiliki komitmen untuk mengendalikan tembakau secara […]

Published

on

AKTUALITAS.ID – Mantan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menilai, angka pengendalian tembakau di Indonesia masih relatif kecil. Untuk itu dirinya meminta kepada kedua pasangan pasangan calon presiden baik maupun wakil presiden memperhatikan isu dibidang kesehatan tersebut.

Menurutnya, pemerintah yang sebenarnya mengetahui kecilnya angka pengendalian tembakau. Namun, katanya pemerintah tetap tidak memiliki komitmen untuk mengendalikan tembakau secara komprehensif dan intensif.

“Saya memang kecewa sekali. Sebab kalau kita lihat dalam studi ini, juga bahwa jumlah perokok di semua provinsi dan saya ulangi, semua provinsi meningkat termasuk usia 15-19 tahun. Jadi itu adalah sudah merampas hak anak untuk hidup sehat,” ucapnya dalam diskusi polemik MNC Trijaya dengan tema Menuju Debat III Menakar Visi Kesehatan, di d’consulate resto, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2019).

Nafsiah menuturkan, dengan meningkatnya jumlah perokok, maka jumlah penyakit yang disebabkan rokok itupun meningkat luar biasa. Penyakit yang dimaksud Nafsiah yaitu penyakit kanker, stroke penyakit jatung, hingga gagal ginjal yang meningkat di semua Provinsi.

Nafsiah mengaku, susahnya komitmen dalam pengendalian tembakau dirasakannya ketika menjadi Menteri Kesehatan di tahun 2012-2014. Bahkan, sebut dia, para elit pemerintahan tahu bahayanya tapi dalam menindak dan mengambil keputusan sangat sulit.

“Para anggota DPR RI, DPRD kita ngomong ya ngomong nya sih komitmen tapi menindak pelanggaran atau mengambil tindakan positif untuk menghentikan merokok di kalangan masyarakat, khususnya di kalangan masyarakat miskin dan anak-anak remaja tidak ada sama sekali,” bebernya.

Dia menambahkan adanya Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat memang sebagai satu kesatuan dalam menangani permasalahan ini. Namun, menurutnya tidak bisa berjalan sendiri harus didukung dan  dibimbing oleh pemerintah.

“Kalau saya melihat pemerintah yang tidak memperhatikan pengendalian rokok pengendalian tembakau itu ibarat tangan kanan memberi makan industri rokok, tangan kiri merampas hak rakyat termasuk hak anak untuk hidup sehat dan sejahtera,” pungkasnya

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending