Berita
Prabowo Ditantang Buka Metodologi Surveinya
AKTUALITAS.ID – Sejumlah lembaga survei yang tergabung dalam Perhimpunan Survei dan Opini Publik Indonesia (Persepi), memberikan klarifikasi atas pernyataan calon presiden Prabowo Subianto yang menilai jika hasil hitung cepat atau quick count lembaga survei adalah sebuah alat kebohongan publik. Ketua Umum Persepi Philips J Vermonte mengatakan, quick count (QC) dan exit poll (EP) merupakan kegiatan […]
AKTUALITAS.ID – Sejumlah lembaga survei yang tergabung dalam Perhimpunan Survei dan Opini Publik Indonesia (Persepi), memberikan klarifikasi atas pernyataan calon presiden Prabowo Subianto yang menilai jika hasil hitung cepat atau quick count lembaga survei adalah sebuah alat kebohongan publik.
Ketua Umum Persepi Philips J Vermonte mengatakan, quick count (QC) dan exit poll (EP) merupakan kegiatan rutin yang biasa dilakukan dalam konteks Pilpres, Pilkada, maupun Pileg.
Menurut Philips, lembaga-lembaga survei yang saat ini tergabung di Persepi, memiliki rekam jejak yang sangat baik serta apa yang pernah dilakukannya tidak meleset dari hasil akhir perhitungan manual yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Kami di Persepi tentu saja menghargai bahwa keputusan akhir ada di KPU. Kami juga tidak pernah menyatakan hasil quick count dan exit poll adalah hasil resmi,” kata Philips.
Lebih lanjut menurut Philips, QC dan EP yang dilakukan di beberapa negara adalah untuk menyampaikan hasil oleh lembaga nonnegara. Dia menegaskan, hal ini sedianya akan menjadi pembanding dengan apa yang dilakukan oleh lembaga negara, dalam hal ini di Indonesia adalah KPU. Selain itu, kegiatan QC dan EP ini legal secara hukum terkait kepemiluan dan sebagai bentuk partisipasi masyarakat.
“Bukan abal-abal, bukan mengarang, atau aktivitas menipu penguin-penguin. Kami adalah scientific yang dilaksanakan secara serius dan bukan main-main. Kami ajak semua pihak ikut serta membiasakan diri dengan debat ilmiah,” ujar Philips.
Philips juga secara terbuka menantang pasangan calon presiden Prabowo Subianto untuk mau membuka data-datanya ke publik serta mengungkapkan metodologi yang digunakannya dalam hal survei yang memenangkan Prabowo sesaat setelah Pilpres 17 April yang lalu.
“Apakah timnya Pak Prabowo berani untuk membuka data-datanya ke publik?” tandasnya.
Sebelumnya, calon presiden Prabowo Subianto mengeluarkan pernyataan politiknya terkait kualitas dan validitas hasil quick count yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei yang memenangkan pasangan Jokowi-Maruf Amin.
Prabowo Subianto kerap kali meminta kepada pendukungnya untuk tidak mengakui hasil quick count yang memenangkan Jokowi, dan lebih mempercayai data yang dibuat oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. [ton]
-
Ragam17 jam lalu
Pengacara Elza Syarief Terbaring Kritis, Farhat Abbas Ajak Doa Bersama
-
POLITIK8 jam lalu
Sandiaga Uno Tegaskan Masih Nunggu Hasil Putusan Mukernas PPP soal Posisi Ketua Umum
-
Jabodetabek10 jam lalu
Tragis! Ayah di Bekasi Cabuli Anak Kandung Hingga Hamil, Ditangkap Polisi
-
Ragam19 jam lalu
Kualitas Air Memengaruhi Rasa Kopi: Air Mineral Kemasan Lebih Disarankan
-
Multimedia5 jam lalu
FOTO: Denny JA Lantik 11 Duta Puisi Esai
-
POLITIK23 jam lalu
Deddy Sitorus Ungkap Indikasi Upaya Pengacakan Kongres PDIP 2025
-
POLITIK10 jam lalu
Pramono Anung Janji Akusisi Program Kandidat Lain untuk Membangun Jakarta
-
OtoTek16 jam lalu
Industri Otomotif China Catatkan Pertumbuhan Pesat pada November 2024