Jokowi Beri Isyarat Kalimantan Jadi Ibu Kota


Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menyapa ribuan pendukungnya saat kampanye di Kota Probolinggo, Jawa Timur,  Rabu (10/4/2019). Dalam kampanye tersebut Jokowi memperkenalkan tiga kartu sakitnya kepada masyarakat dan juga berpesan agar perbedaan pilihan politik tidak menjadikan bangsa ini pecah. [Kiki Budi Hartawan].

AKTUALITAS.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sinyal pemindahan ibu kota berada di luar Pulau Jawa, yakni di Kalimantan. Alasannya, jumlah penduduk di Pulau Jawa sudah terlampau padat. Sementara, jumlah penduduk di Kalimantan masih sangat rendah.

Data yang dikantonginya menyebut jumlah penduduk di Pulau Jawa mencapai 57 persen dari total populasi di Indonesia. Sedangkan jumlah penduduk di Pulau Sumatera tembus 21 persen. 

Padahal, jumlah penduduk di Pulau Kalimantan cuma sekitar 6 persen, Sulawesi 7 persen, dan Maluku serta Papua hanya tiga persen.

“Di Kalimantan 6 persen, nah ini masih 6 persen, baru 6 persen. Pertanyaannya, apakah di Jawa mau ditambah? Sudah 57 persen. Ada yang 6 persen, 7 persen, dan 3 persen,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019). 

Sinyal dari Jokowi ini sekaligus mengubur dua alternatif kota yang sempat disebut-sebut akan menjadi calon ibu kota baru. Yakni, di sekitaran Monas, Jakarta, atau di kota-kota sekitar Jakarta, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek). 

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro menyebut tiga alternatif dipertimbangkan untuk pemindahan ibu kota. 

Pertama, distrik khusus di kawasan Monas, Jakarta. Kedua, kota-kota di sekitar Jakarta, seperti Bodetabek.Ketiga, dipindahkan ke luar Pulau Jawa. 

“Kalau masih berpikir tiga alternatif tadi, saya sih alternatif satu dan dua sudah tidak,” tegas mantan gubernur DKI Jakarta itu. [cnn]

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>