Usut Terorisme, Polri Butuh TNI


Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian diarak prajurit usai memimpin Apel Kesiapan Natal, Tahun Baru 2019 serta menjelang Pemilu legislasi dan Presiden 2019 di lapangan silang Monas, Jakarta, Jumat (30/11). Apel kesiapan ini diikuti sekitar 50.000 personel gabungan dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Polri.

AKTUALITAS.ID – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror bersinergi dengan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI untuk memburu jaringan teroris. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyebut, sinergitas itu dilakukan sebab Polri tak bisa usut jaringan teroris sendirian.

“Polri juga tidak bisa kerja sendiri untuk menangani kasus-kasus terorisme. Selama ini kita selalu bekerja sama dengan stakeholder terkait dalam pemberantasan terorisme sebagai extraordinary crime. Namanya kejahatan yang sangat luar biasa, kejahatan kemanusiaan tidak bisa ditangani sendiri,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/7/2019).

Dedi menegaskan, kedua tim itu punya sekup sendiri dalam pemberantasan jaringan teroris, sehingga tak ada yang tumpah tindih. “Khusus dengan Koopssus kerja sama itu dalam rangka penindakan, pengejaran. Namun, law enforcement-nya tetap dijalankan kepada Densus 88,” jelas Dedi.

Adapun contoh kerja sama yang selama ini dilakukan antara Polri dan TNI, di antaranya pengejaran kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang dipimpin Ali Kalora di Poso serta pembebasan sandera yang ditawan oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

Dedi menyebut, langkah kerja sama itu dilakukan sebab ancaman terorisme, seperti penyanderaan di ruang publik bisa saja terjadi. “Ya enggak mungkin Densus 88 sendiri. Kita akan berkoordinasi dan bersinergi dengan Koopssus TNI dalam rangka pembebasan sandera, pengejaran, penangkapan dan lain sebagainya. Proses hukum tetap sesuai dengan UU No. 5 tahun 2018, dalam hal ini adalah (kewenangan) Polri,” paparnya.

Terorisme, menurut Dedi adalah tindak kejahatan yang cukup sulit ditumpaskan. Maka, ia meminta seluruh elemen bekerja sama memberantas kasus tersebut.

“Terorisme tidak bisa hanya ditangani oleh kepolisian sendiri. Seluruh stakeholder terkait, seluruh masyarakat juga harus ikut andil dalam rangka untuk memberantas kasus terorisme,” tandasnya. 

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>