Sekretriat FMN Digeruduk Ormas , 1 Dipukul, 3 Dibawa Paksa.


Massa kelompok berbaju hitam menggeruduk sekretariat FMN Purwokerto membawa sejumlah anggota ke Polrs Banyumas pada Selasa (1/10/2019). [Dokumentasi FMN Purwokerto]

AKTUALITAS.ID – Puluhan anggota ormas di Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, mendatangi Sekretariat Front Mahasiswa Nasional (FMN) cabang Purwokerto di jalan Kaliputih, Kecamatan Purwokerto Timur. Beberapa mahasiswa ada yang sempat diancam dan mengalami kekerasan fisik.

Sekelompok massa yang datang itu mengenakan pakaian hitam-hitam ciri khas ormas tertentu di Banyumas ini. Mereka juga membawa tiga aktivis yang ada di sekretariat.

Ikhsan Faturahman, salah satu anggota FMN, yang juga merupakan mahasiswa FISIP Unsoed, mengatakan saat kejadian sekitar pukul 13.26 WIB. Dirinya tengah mengerjakan tugas di dalam kamar. Dirinya takut keluar dan memilih tetap berada dalam kamar.

“Awalnya mau aksi, tapi dikumpulkan dulu di cabang, kebetulan saya sedang mengerjakan tugas di kamar Andre, terus ada ramai-ramai,” kata Ikhsan kepada wartawan di Satreskrim Polres Banyumas, Selasa (1/10/2019).

“Kalau kata warga sekitar itu ormas. Mereka teriak-teriak, ‘PKI… PKI…, NKRI harga mati’. Terus ada yang bilang jangan obrak-abrik Banyumas, jangan provokasi di Banyumas,” kata Ikhsan.

Menurut dia, anggota ormas yang di perkiraan sekitar 30 orang itu datang setelah FMN mem-posting ajakan aksi bertulisan ‘Banyumas Membara’. Posting-an tersebut dipasang di akun Instagram @pembarubanyumas bertulisan ‘Ayo Banyumas, Kobarkan Api Perjuangan, Banyumas Membara’.

“Kejadian itu kan akar permasalahannya gara-gara kami posting Banyumas membara. Nah, menurut mereka, itu kaya PKI, kaya Gerakan 30 September. Karena aksi kami kan pas 30 September kemarin,” jelasnya.

Akibat kejadian tersebut, lanjut dia, anggota ormas juga sempat memukul salah satu anggota FMN. Di dalam kamar, dirinya juga mendengar suara perusakan seperti kaca yang dipecah dan kursi yang diobrak-abrik.

“Kata warga, Andre dipukuli, aku kan posisinya di kamar, terus dengar ada kursi diobrak-abrik, ada suara kaca pecah, terus ada bendera FMN yang dibawa juga,” ucapnya.

“Lalu kata warga, Andre itu dibawa (oleh ormas tersebut) ke Polres Banyumas, ternyata tidak ada, adanya di Satreskrim. Saya ke sini sama Bhabinkamtibmas yang biasa ngamanin wilayah sana,” ujarnya

Saat kejadian, ada enam orang anggota FMN berada di sekretariat cabang. Selain membawa Andre, anggota ormas tersebut juga membawa dua anggota FMN lainnya yang tengah berada di sekretariat ranting yang berada di Purwokerto Utara.

“Dua orang lagi Sultan sama Hilmi posisinya ada di sekre ranting. Kata warga, ormas bersiap ke sekre ranting yang ada di Jalan Rianto, Sumampir, Purwokerto Barat,” jelasnya.

Meskipun posting ajakan aksi yang dilakukan oleh FMN dianggap meresahkan ormas di Banyumas, dia berharap perbedaan pendapat didiskusikan bersama dan tidak ada tindak kekerasan.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>