Puluhan Warga China Diduga Melakukan Aksi Penipuan Sudah Setahun


Polisi saat melakukan penangkan WNA asal China

AKTUALITAS.ID – Puluhan warga negara China diduga melakukan penipuan dengan telepon diperkirakan sudah melancarkan aksinya di Tanah Air antara setengah sampai setahun lamanya. Hal ini diketahui berdasarkan keterangan saksi-saksi.

“Untuk sementara, untuk TKP (Tempat Kejadian Perkara) yang saya hadiri di Kemanggisan, dapat informasi hampir empat bulan ada di sini, tetapi kalau melihat dari informasi keterangan saksi lain bahwa rumah ini sudah dikontrak kurang lebih satu tahun,” ujar Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Iwan Kurniawan saat dikonfirmasi wartawan, Selasa, (26/11).

Diketahui ada tujuh lokasi penggerebekan. Mulai dari di Jakarta, Tangerang, hingga di Jawa Timur. Iwan mengungkapkan, pihaknya masih mendalami apakah semua pelaku dari tujuh titik ini berkaitan. Namun, modus penipuan mereka sama semua, yaitu menggunakan telepon sehingga dugaan kuat mereka masih satu komplotan.

“Ini kita masih dalam penyelidikan apakah setiap TKP ini ada kaitannya atau tidak. Yang pasti saat ini barbuk (barang bukti) dan tersangka sudah kami amankan,” ujarnya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus menambahkan, dalam mengungkap sindikat ini pihaknya melakukan pengintaian hampir tiga bulan lamanya. Penggerebekan pun dilakukan kemarin. Kemudian didapati 66 warga China yang hingga kini masih diperiksa intensif. “Tiga bulan ya kita intai. Informasi ini sudah kita dapat, kemudiam kita lakukan pengintaian dan anggota juga sudah lama mengintai pergerakan mereka,” kata Yusri.

Sebelumnya diberitakan, tim gabungan Direktorat Kriminal Khusus dan Narkoba tengah melakukan penggerebekan di enam lokasi di Jakarta Barat.

“Penggerebekan salah satu di kawasan Kemanggisan. Ini kasus tentang penipuan menggunakan media telepon di mana para pelakunya WNA dari China,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus, di lokasi, Senin, 25 November 2019.

Yusri menambahkan, korbannya bukan hanya WNI namun juga WNA, khsususnya warga China. Sementara itu modus operandinya diketahui dengan cara mengada-ada terlibat kasus.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>