Grasi Annas Maamun, Andi Arief: Jika Alasan Karena Jasa Pilpres, Gawat


Andi-Arief

AKTUALITAS.ID – Kebijakan Presiden Jokowi yang memberikan pengurangan masa hukuman atau grasi kepada mantan Gubernur Riau Annas Maamun menuai kritikan. Grasi ini menjadi pertanyaan berbagai pihak seperti pegiat anti korupsi dan elite partai politik.

Wakil Sektetaris Jenderal DPP Demokrat Andi Arief pun menyampaikan pandangannya lewat cuitan di Twitter. Andi mendukung grasi jika alasannya terpidana kasus korupsi alih fungsi lahan di Provinsi Riau itu menderita sakit parah seperti kelumpuhan total sampai kerusakan memori atau pikun.

“Mantan Gubernur Riau mendapat grasi dari Presiden Jokowi. Jika alasannya napi korupsi ini menderita kebutaan, kelumpuhan total dan kerusakan memori alias pikun, saya mendukung. Bahkan untuk napi lainnya,” cuin Andi dikutip dari akun Twitternya, @AndiArief_, Rabu, 27 November 2019.

Namun, Andi punya pendapat lain jika grasi tersebut diberikan karena kepentingan politis. Bila terkait politik maka itu dinilai gawat.

“Jika alasannya politis karena jasa pilpres, bener2 gawat,” demikian tambahan cuitan Andi.

Sementara, pihak Istana yang disuarakan Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rahman menyampaikan belum bisa bicara detail soal grasi terhadap Annas Maamun. Dia mengatakan, soal itu lebih baik ditanyakan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly.

“Mohon ditanyakan dulu ke Menkumham,” kata Fadjroel, dalam pesan singkatnya, Rabu (27/11).

Menurut dia, persoalan grasi tersebut cukup dijawab oleh Menkumham Yasonna. Meski grasi ini menimbulkan pertanyaan dan kritikan terutama dari barisan aktivis anti-korupsi, yang meragukan komitmen pemerintah memberantas korupsi.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>