Pilwalkot Depok, Pemuda Lulusan Oxford Berambisi Maju Jalur Independen


AKTUALITAS.ID – Dua pemuda di Depok, Jawa Barat mendeklarasikan diri sebagai pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota di ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Depok. Berlatar belakang lulusan luar negeri, keduanya pun optimistis mampu bersaing, meski lawannya nanti adalah petahana di kota tersebut.

Mereka adalah Yurgen Sutarno (28 tahun) dan Reza Zaki (30 tahun). Dua pemuda ini menegaskan bakal maju dari jalur independen non partai. Yurgen yang berambisi sebagai bakal calon wali kota itu pun mengungkapkan sejumlah alasan dirinya berani bersaing di ajang bergengsi tersebut.

Mantan juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menilai, sudah hampir 15 tahun belakangan ini Depok dikelola secara amatir dan tidak ilmiah. Yurgen menyebut, berbagai permasalahan kota mulai dari pengangguran, kemacetan, banjir, minimnya ruang terbuka hijau, pengelolaan sampah, dan rumitnya pelayanan publik masih belum ditangani secara serius.

“Aspirasi masyarakat belum bisa dipahami Pemerintah Kota Depok. Ada jurang pemisah antara Pemerintah Kota dengan warga. Pemerintah tidak memahami aspirasi masyarakat, dan gagal menerjemahkan keinginan publik,” kata Yurgen pada wartawan, Rabu (25

Pemuda lulusan Oxford University, Inggris itu juga menyindir sejumlah elit partai lokal belum membuka hati untuk gagasan dan calon baru dalam Pilkada Kota Depok tahun 2020 mendatang. Atas sejumlah persoalan itulah, keduanya pun mengusung tema Benerin Depok.

“Kita belum mendengar narasi dan ide yang berbeda, diskursus politik kita mampet dan malah terjebak dalam bingkai kubu-kubu, dukung-mendukung,” katanya.

Lebih lanjut Yurgen mengaku, salah satu alasannya mundur dari PSI sejak awal November 2019 lalu, adalah karena ingin maju dari jalur independen. Selain itu ia tidak ingin terkait dengan kontrak politik partai apapun.

“Kota Depok, PSI ada 1 kursi, tapi kan itu tidak cukup bisa mengusung sehingga saya sampaikan bahwa saya mengambil jalur independen, dan karenanya konsekuensinya adalah saya harus mundur dari PSI. Karena menurut saya kalau orang maju independen ya semaksimal mungkin bisa tidak terkait dengan partai politik.”

Butuh 85.107 KTP

Sebagai pasangan yang mendeklarasikan diri dari jalur independen, Yurgen dan Reza pun harus siap dengan sejumlah persyaratan yang berlaku. Salah satunya adalah wajib menyertakan dukungan dari 85.107 Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat mendaftar pada 16,17,18 Juni 2020. Dan waktu penyerahan syarat dukungan 19 Februari 2020.

Namun sampai saat ini, keduanya baru memiliki 9.426 KTP. Menanggapi hal tersebut, Yurgen dan Reza, serta para pendukungnya optimis bakal mampu meraih target hingga 120 ribu KTP. Salah satunya dengan mengandalkan media sosial dan kerja keras para relawan.

Saat disinggung soal dana atau anggaran yang disiapkan untuk bertarung di Pilkada Depok, Yurgen dan Reza mengaku menggunakan uang pribadi. Namun mereka merahasiakan jumlah aset yang dimiliki saat ini.

“Sejauh ini kita pakai uang pribadi, karena anak muda keterbatasannya luar biasa,” ucap Reza

Terkait hal itu, Yurgen dan Reza sempat mencoba untuk menggalang donasi, dan telah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum Daerah. Namun hal itu urung dilakukan, karena terbentur dengan aturan yang berlaku.

“Dari mereka (KPUD) silahkan, cuma kami dapat saran dari beberapa pihak ada undang-undang pengumpulan dana dan barang. Dan itu hanya dikumpulkan oleh badan hukum, kami kan bukan badan hukum,” kata pemuda lulusan Amerika tersebut.

Atas dasar itulah, lanjut Reza, saat ini pihaknya memilih menggunakan dana pribadi. Namun berapa kisaran angka yang disiapkan, mereka enggan menjawabnya. “Yang penting ada buat bensin,” celetuk Reza sambil tertawa

“Yang jelas kita yang ada aja, enggak tahu harus berapa yang penting jadi 85.107 KTP,” katanya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>