Berita
Sesi Pembukaan, Dolar AS Naik Lagi ke Rp 14.148
AKTUALITAS.ID – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini berada di level Rp 14.148. Angka ini sedikit menguat dibandingkan penutupan perdagangan sore hari kemarin Rp 14.058 dan lebih rendah dari pembukaan kemarin yang di posisi Rp 14.162. Demikian dikutip dari data perdagangan Reuters, Kamis (5/3/2020). Kemarin, Bank sentral Amerika Serikat (AS) The […]

AKTUALITAS.ID – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini berada di level Rp 14.148. Angka ini sedikit menguat dibandingkan penutupan perdagangan sore hari kemarin Rp 14.058 dan lebih rendah dari pembukaan kemarin yang di posisi Rp 14.162. Demikian dikutip dari data perdagangan Reuters, Kamis (5/3/2020).
Kemarin, Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan 0,5% ke 1-1,25%. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi menghadapi wabah corona yang terjadi di sejumlah negara.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Nanang Hendarsah menjelaskan pemangkasan Fed Fund Rate (FFR) menimbulkan aksi jual di pasar saham AS. Pasar menilai langkah The Fed belum cukup dengan narasi yang kurang tegas, namun di pasar Asia justru mendorong harga saham dan obligasi.
“Hal ini membuat dana asing kembali, termasuk ke Indonesia. Sejumlah investor asing termasuk real money investor mulai kembali membeli surat utang negara (SUN),” kata Nanang dalam keterangannya.
Dia mengungkapkan, hari ini yield SUN turun signifikan. Seperti SUN seri FR 82 (benchmark 10 tahun) turun drastis dari 6,77% ke 6,54% dan terakhir closing di 6,45%
Nanang mengungkapkan pertama dengan yield US Treasury Bond 10 tahun menyentuh 0,90% menjadikan spread dengan yield SUN melebar menjadi 570 bps. Kedua, investor mengantisipasi penurunan suku bunga kebijakan di Indonesia sehingga berusaha lock up yield yang saat ini masih tinggi (6,45%), yang diperkirakan akan terus turun ke 6%.
“Sebagaimana kami sampaikan sebelumnya, pelepasan SUN pada sejak pekan terakhir Januari 2020 pada saat mulai mewabahnya virus corona merupakan aksi untuk menyelamatkan aset (play to safety) oleh investor portofolio asing ke aset yang dianggap aman seperti US Treasury Bond, tanpa melihat tinggi nya imbal hasil. Itu hal yang wajar pada saat kondisi pasar panik. Tetapi pada titik tertentu investor akan kembali ke perbedaan imbal hasil,” ujar dia.
-
EKBIS01/07/2025 08:30 WIB
Dompet Makin Tipis! Harga Pertamax Cs Resmi Naik di SPBU Pertamina Mulai Hari Ini
-
RAGAM01/07/2025 16:00 WIB
Penyanyi Dangdut Senior Hamdan ATT Tutup Usia
-
POLITIK01/07/2025 11:00 WIB
Pemilu Nasional vs Lokal: DPR & Pemerintah Mulai Cari Solusi Setelah Putusan MK
-
OLAHRAGA01/07/2025 16:30 WIB
Indonesia Lolos Langsung ke Piala Asia U-17 2026
-
EKBIS01/07/2025 14:30 WIB
Juni 2025, Ekonomi RI Alami Inflasi 0,19 Persen
-
DUNIA01/07/2025 17:30 WIB
Israel Kehabisan Amunisi, AS Langsung Pasok Rp8,2 T Bom
-
EKBIS01/07/2025 10:30 WIB
Kabar Baik dari Pasar Uang: Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar AS Hari Ini
-
POLITIK01/07/2025 15:30 WIB
DPR Ingatkan Kekuatan Polri Ada Pada Kepercayaan Rakyat