Connect with us

Berita

Karena Virus Corona, Ridwan Kamil: Belum Ada Urgensi Liburkan Sekolah

AKTUALITAS.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Barat belum memberikan perintah untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar. Meski demikian, ada beberapa poin instruksi yang harus dijalankan berkaitan dengan penanganan dan pencegahan wabah virus corona (covid-19). Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil usai menggelar Rapat Koordinasi Penanganan dan Pencegahan Covid-19 dengan para Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di […]

Published

pada

AKTUALITAS.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Barat belum memberikan perintah untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar. Meski demikian, ada beberapa poin instruksi yang harus dijalankan berkaitan dengan penanganan dan pencegahan wabah virus corona (covid-19).

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil usai menggelar Rapat Koordinasi Penanganan dan Pencegahan Covid-19 dengan para Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di Kantor Dinas Pendidikan Jabar, Jl. Dr. Radjiman, Kota Bandung, Senin (9/3/2020).

Dalam rapat itu, ia mengamanatkan, jangan sampai ada stigma keliru yang berkembang di lingkungan sekolah. Contohnya, orang tua peserta didik yang orang tuanya bekerja di fasilitas kesehatan dirusak dengan isu terserang virus.

Maka dari itu, Ridwan Kamil meminta Dinas Pendidikan di masing-masing daerah memberi tahu kepada pemangku pendidikan semua informasi dan koordinasi menyangkut masalah covid-19 bisa didapatkan melalui sumber kredibel. Di antaranya, Pusat Informasi dan koordinasi Covid-19 Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pikobar) beserta akun media sosialnya referensi.

Pria yang akrab disapa Emil ini meminta para kepala dinas membuat gerakan di setiap sekolah untuk memperkuat gerakan hidup sehat, mencuci tangan sebelum masuk kelas. Kemudian perbanyak wastafle cuci tangan dengan sabun antiseptik dan membuat gerakan bersih-bersih sekolah.

Lalu, pihak sekolah menunda dulu kegiatan kegiatan yang melibatkan banyak orang di luar ruangan, seperti study tour atau pentas seni. Jika memang mendesak harus dilaksanakan, maka harus menjaga koordinasi dan disertai kajian teknis serta medis.

“Istilahnya ditunda, jadi kegiatannya tidak dilaksanakan di 2-3 bulan ini tapi digeser ke semester depan. Sehingga kegiatannya masih ada, tapi tidak dilaksanakan saat kewaspadaan kesehatan sedang kita gencarkan seperti sekarang ini,” jelasnya.

“Kalau ternyata terlihat bisa mengendalikan jumlah masa yang tidak terlalu intens, tidak masalah. Karena ini dinamikanya terlalu luas, jadi tidak bisa disamaratakan. Asal mau mempertanggungjawabkan dan alasannya rasional dan sudah mengukur ada hasil kajiannya,” tambah Emil.

Meski kewaaspadaan mengenai kesehatan ditingkatkan, sejauh ini ia menilai belum ada urgensi kebijakan meliburkan sekolah. Di sisi lain, kebijakan ini pun berlaku bagi perjalanan dinas. Ia mengimbau agar dinas dalam pemerintah di seluruh Jawa Barat membatasi kegiatan ke luar daerah atau luar negeri.

“Saya kira tidak ada urgensi untuk meliburkan sekolah, nanti pemerintah akan mengkaji jika hal-halnya sudah mendesak atau emergency. Per hari ini kami tidak ada rekomendasi untuk meliburkan sekolah apapun,” pungkasnya.

Trending

Exit mobile version