Connect with us

Berita

Banyak Korban Wabah Corona, Kuba Kirim Brigade Dokter & Perawat ke Italia

Banyaknya korban wabah corona (COVID-19) di Italia membuat sejumlah negara turun tangan. Selain China, kini Kuba juga mengirimkan brigade dokter dan perawat ke negeri Pizza. Brigade dokter dan perawat dikirim pada akhir pekan ini ke Lombardy. Wilayah ini ada di Italia Utara dan menjadi episentrum corona di negeri itu. “Kita semua takut tetapi kita memiliki […]

Published

pada

Banyaknya korban wabah corona (COVID-19) di Italia membuat sejumlah negara turun tangan. Selain China, kini Kuba juga mengirimkan brigade dokter dan perawat ke negeri Pizza.

Brigade dokter dan perawat dikirim pada akhir pekan ini ke Lombardy. Wilayah ini ada di Italia Utara dan menjadi episentrum corona di negeri itu.

“Kita semua takut tetapi kita memiliki tugas revolusioner untuk dipenuhi, jadi kita menghilangkan rasa takut dan meletakkannya di satu sisi,” ujar Leonardo Fernandez (68), seorang spesialis perawatan intensif, dikutip dari Reuters, Senin (23/3/2020).

“Dia yang mengatakan dia tidak takut adalah pahlawan super, tapi kita bukan pahlawan super, kita adalah dokter revolusioner,” katanya lagi.

Ini merupakan brigade medis keenam yang dikirim Kuba dalam beberapa hari terakhir. Sebelumnya Kuba sudah mengirim kontingen ke sekutu sosialis Venezuela, Nikaragua, Jamaika, Suriname, dan Grenada.

Sejak revolusi 1959, negara pulau di Karibia ini sudah sering mengirim “pasukan jubah putih” ke lokasi bencana di seluruh dunia, terutama di negara-negara miskin. Para dokternya berada di garis depan dalam perang melawan penyakit Kolera di Haiti dan Ebola di Afrika Barat pada 2010-an.

Namun ini pertama kalinya Kuba mengirim 52 brigade kuat ke Italia yang merupakan salah satu negara terkaya di dunia. Tentu ini menunjukkan jangkauan diplomasi medis Kuba.

Setelah China, Italia menjadi negara kedua dengan jumlah kasus terbanyak akibat penyebaran virus corona dari penyakit COVID-19. Menurut Anggota Dewan untuk Kesejahteraan Giulio Gallera, jumlah korban tewas meningkat sebanyak 546 menjadi 3.095 kasus pada Sabtu.

Sistem Kesehatan yang Lebih Maju

Kuba pernah membangun sistem perawatan kesehatan yang membuat iri negara-negara berkembang. Meskipun beberapa dari kemajuan itu sedikit tergerus sekarang.

Pemerintah Kuba menyalahkan sanksi AS yang sudah berlangsung puluhan tahun. Tetapi para analis mengatakan hal ini terjadi akibat ekonomi yang dikelola negara tidak efisien.

Namun, Kuba sebenarnya memiliki salah satu rasio dokter per kapita tertinggi di dunia. Negara ini pun aktif mengirimkan bantuan internasional ke sejumlah negara yang ditimpa bencana.

Salah satu negara yang berterima kasih pada Kuba adalah Jamaika. “Dalam masa krisis, pemerintah Kuba … mendengar permohonan kami dan mereka telah merespons,” kata Menteri Kesehatan Jamaika Christopher Tufton saat 140 profesional medis Kuba hadir di Kingston Bandara Internasional pada Sabtu kemarin.

Inggris juga mengucapkan terima kasih kepada Kuba karena mengizinkan kapal pesiar Inggris, yang telah ditolak oleh beberapa pelabuhan Karibia, untuk berlabuh di pulau itu. Sehingga memungkinkan evakuasi lebih dari 600 penumpang di dalamnya.

Sementara itu, menurut Worldometer, Kuba memiliki 35 kasus dikonfirmasi dan 1 kasus kematian. Kuba yang dikenal karena kesiapan bencana, juga meningkatkan pencegahan corona kepada masyarakatnya dengan menerjunkan dokter dan tenaga medis guna memantau masyarakat dari pintu ke pintu.

Presiden Miguel Diaz-Canel juga mengumumkan bahwa negara itu akan menutup perbatasannya mulai Selasa. Penutupan ini dipastikan akan menjadi sebuah pukulan besar terhadap ekonomi pariwisata di sana.

Trending

Exit mobile version