Berita
Membendung Infeksi Corona, Italia Perpanjang ‘Lockdown’ Sampai Pertengahan April
Italia memutuskan untuk memperpanjang lockdown sampai pertengahan April. Perpanjangan dilakukan untuk membendung infeksi virus corona yang telah merenggut 11.591 jiwa di negara tersebut. Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan setiap kebijakan akan dilakukan untuk memastikan Italia tidak menyerah walaupun nantinya sudah mendapatkan manfaat atas langkah yang sudah dilakukan. “Penutupan tiga minggu ini sangat sulit secara ekonomi. […]
Italia memutuskan untuk memperpanjang lockdown sampai pertengahan April. Perpanjangan dilakukan untuk membendung infeksi virus corona yang telah merenggut 11.591 jiwa di negara tersebut.
Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan setiap kebijakan akan dilakukan untuk memastikan Italia tidak menyerah walaupun nantinya sudah mendapatkan manfaat atas langkah yang sudah dilakukan.
“Penutupan tiga minggu ini sangat sulit secara ekonomi. Tidak bisa bertahan lama,” kata Conte seperti dikutip dari AFP, Selasa (31/3).
“Kami bisa mempelajari cara-cara (untuk menghilangkan pembatasan). Tetapi itu harus dilakukan secara bertahap,” tambahnya.
Menteri Kesehatan Roberto Speranza mengumumkan meski semua lockdown akan diperpanjang setidaknya sampai 12 April, penutupan bisnis dan larangan pertemuan publik akan berakhir pada Jumat.
Italia adalah negara Barat pertama yang memberlakukan pembatasan besar-besaran untuk membendung pandemi virus corona. Sebagai informasi, virus telah merenggut lebih dari 36 ribu jiwa di seluruh dunia.
Di negara tersebut korban meninggal bertambah 812 pada Senin (30/3) kemarin. Jumlah infeksi yang dilaporkan oleh layanan perlindungan sipil melampaui 100 ribu.
Tetapi bukti baru menunjukkan virus corona menyebar lebih lambat dibandingkan ketika korban pertama meninggal di Italia pada 21 Februari.
Tingkat infeksi baru setiap hari turun menjadi 4,1 persen. Jumlah orang yang menderita penyakit di pusatnya di wilayah Lombardy utara juga turun untuk pertama kalinya.
Selain itu, jumlah orang yang telah pulih dari virus di negara berpenduduk 60 juta orang mencapai titik tertinggi yang baru. “Kami melihat 1.590 orang pulih dalam 24 jam terakhir,” kata kepala layanan perlindungan sipil Angelo Borrelli kepada wartawan.
“Ini adalah jumlah pemulihan tertinggi yang tercatat sejak awal pandemi,” tambahnya.
Wakil Menteri Kesehatan Pierpaolo Sileri mengatakan data terbaru menunjukkan kasus infeksi virus corona turun dalam tujuh hingga 10 hari terakhir. Kepala institut kesehatan masyarakat ISS Italia Silvio Brusaferro juga merasa tingkat infeksi mendekati puncaknya.
“Kami menyaksikan perataan kurva. Belum ada tanda-tanda keturunan, tetapi segalanya membaik,” kata Brusaferro.
-
JABODETABEK14/03/2025
Cepat Tanggap! Polisi Amankan Duo Jambret yang Bikin Resah Warga Bogor
-
MULTIMEDIA14/03/2025
FOTO: Kapolri Pimpin Sertijab Pejabat Polri, Tunjuk Irjen Herry Heryawan Jadi Kapolda Riau
-
NASIONAL14/03/2025
KPK Telusuri Jejak Korupsi Bank BJB: Ridwan Kamil Bakal Diperiksa
-
EKBIS14/03/2025
Mentan Masih Temukan Kecurangan Takaran Minyakita oleh 7 Perusahaan di Surabaya
-
EKBIS14/03/2025
Serapan Gabah Bulog Tertinggi Selama 5 Tahun dan Siap Hadapi Panen Raya 2025
-
MULTIMEDIA14/03/2025
FOTO: Komisi I DPR Rapat dengan Panglima dan Kepala Staf Bahas RUU TNI
-
NASIONAL14/03/2025
Ahok ‘Kaget’: Kejagung Punya Data Lebih Banyak Soal Korupsi Pertamina
-
RAGAM14/03/2025
BCL Tersentuh Saat Isi Suara Film Animasi “Jumbo”: Pesannya Begitu Mendalam