Pasien Virus Corona di Spanyol Jalani Karantina di Hotel Mewah


Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay

Seorang pengemudi ambulans dengan gaun pelindung putih memasuki sebuah hotel berbintang lima di kawasan Barcelona, Spanyol. Kehadirannya untuk mengumumkan tiga ‘pelanggan’ baru, pasien virus corona, yang telah dipulangkan dari rumah sakit dan tetap harus menjalani karantina.

Para pelanggan baru tersebut disambut dengan ramah oleh Enrique Aranda, direktur Hotel Melia Sarria. Hanya butuh tiga hari untuk mengubah hotel mewah dengan kamar mandi berlantai marmer tersebut menjadi sebuah klinik.

“Beberapa pasien berpikir mereka dibawa keluar dari rumah sakit untuk dibiarkan mati. Saya mencoba membuat mereka melupakan hal itu,” kata Aranda yang mengenakan masker serta sarung tangan.

Aranda mengatakan selalu berusaha mendapatkan senyum dari setiap ‘pelanggan’ yang baru datang ke hotel sekaligus klinik tersebut. Pelayanan yang baik layaknya hotel juga diberikan tim perawat kepada mereka supaya bisa menghilangkan rasa takut pasien.

Alih-alih datang dengan koper, setiap pasien baru hanya membawa tas berisi beberapa barang pribadi serta rekam medis.

Setibanya di lobi hotel tersebut, perawat langsung memeriksa suhu tubuh pasien, mengecek laporan medis dan menanyakan perlu atau tidak menghubungi anggota keluarga. Setelah itu, pasien diantarkan ke kamar oleh petugas hotel.

Selama berada di hotel, para pasien tetap saling menjaga jarak. Satu lift untuk staf dan satu lagi bagi pasien. Mereka diberi makan empat kali sehari. Makanan tersebut diletakkan di depan pintu kamar. Petugas akan mengetuk pintu dan sang pasien harus menghitung sampai lima sebelum membukanya.

Rekan serta keluarga pasien dilarang memasuki hotel. Namun, mereka bisa menitipkan pakaian, majalah, laptop atau barang-barang lain yang nantinya diberikan kepada pasien.

Sebelumnya, pemerintah Spanyol telah memerintahkan semua hotel untuk menutup usahanya demi menekan penyebaran wabah virus corona yang telah menjangkit 10.935 jiwa di sana.

Hal tersebut membuat banyak hotel di Spanyol diubah menjadi pusat perawatan medis untuk meringankan rumah sakit yang telah kehabisan ruang untuk merawat pasien Covid-19. Madrid menjadi kawasan yang pertama kali melakukan hal tersebut karena mencatat kasus tertinggi infeksi corona di negara itu. Sekitar 700 pasien dikarantina di hotel.

Hal serupa juga terjadi di Barcelona. Hotel-hotel di sana membuka kamar dan 2.500 tempat tidur bagi pasien, salah satunya adalah Hotel Melia Sarria yang telah menyambut 107 pasien sejak 29 Maret.

“Mereka ada orang yang sudah baik-baik saja dan telah melewati tahapan rumah sakit. Mereka dalam tahap akhir pemulihan di sini,” kata Perawat Gemma Fanlo seperti dilansir AFP.

Berdasar data John Hopkins University per Sabtu (4/4), Spanyol mencatat 124.736 kasus positif corona dengan 11.744 kematian, dan 34.219 pasien sembuh.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>