Melalui Surat Terbuka, Joe Biden Didesak Pilih Wanita Kulit Hitam Jadi Wapresnya


kandidat calon presiden (capres) Partai Demokrat Joe Biden, (AFP / GETTY IMAGES / OLIVIER DOULIERY)

Politikus Partai Demokrat, Joe Biden didesak memilih perempuan kulit hitam untuk menjadi wakilnya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2020 pada November mendatang. Desakan disampaikan oleh lebih dari 200 perempuan kulit hitam melalui sebuah surat terbuka.

Dalam surat itu, 200 wanita itu turut mencantumkan nama-nama tokoh dan politikus perempuan kulit berwarna yang dinilai berpotensi mendampingi Biden mengalahkan Presiden Donald Trump dalam pilpres nanti.

Nama itu terdiri dari mantan calon gubernur Georgia Stacy Abrams; anggota Kongres dari California, Karen Bass; anggota Kongres dari Florida, Karen Demings; anggota Kongres dari Ohio, Marcia Fudge; Senator California Kamala Harris; Wali Kota Atlanta Keisha Lance Bottoms, dan mantan penasihat keamanan nasional AS, Susan Rice.

“Kami mendesak Anda (Biden) untuk mengambil kesempatan bersejarah ini untuk memilih perempuan kulit hitam sebagai wakil Anda yang akan memperjuangkan masalah paling penting bagi rakyat Amerika dan membantu mencapai kemenangan yang menentukan hingga pemerintahan Biden yang sukses,” bunyi surat tersebut seperti dilansir CNN, Minggu (14/6).

Mereka menganggap politikus perempuan kulit hitam itu memiliki pengalaman, kualifikasi, dan nilai-nilai inti berprinsip “sebagai seorang pemimpin sejati yang akan menjadikan mereka pasangan yang tepat membantu Demokrat memenangkan pemilu” pada November mendatang.

Surat terbuka ini merupakan desakan terbaru yang ditujukan terhadap Biden untuk memilih wakil presidennya yang berasal dari kaum minoritas Amerika. Desakan ini datang ketika isu rasisme kembali mencuat dan menjadi perhatian publik Amerika belakangan setelah George Floyd, seorang warga AS keturunan Afrika tewas di tangan polisi.

Floyd meninggal dunia pada 27 Mei karena kehabisab napas usai lehernya ditekan lutut seorang polisi Minneaolis yang tengah berusaha menangkapnya. Kematian Floyd dianggap menjadi puncak amarah masyarakat Negeri Paman Sam terkait diskriminasi dan rasisme berujung kekerasan yang dilakukan aparat penegak hukum AS terhadap warga kulit hitam dan minoritas lainnya.

Sehari setelah kematian Floyd, demonstrasi anti-rasisme berlangsung di Minneapolis dan meluas ke ratusan kota di AS, bahkan hingga mancanegara.

Ikon penegakan hak sipil sekaligus anggota Kongres AS keturunan Afrika yang paling dihormati, John Lewis, menganggap ini merupakan kesempatan bagi Biden untuk menyatukan kembali bangsa Amerika yang beragam. Ia mendesak Biden memilih perempuan kulit hitam sebagai wakil presidennya.

“Itu akan sangat baik (jika Biden memilih wakil presiden) perempuan kulit hitam. Akan menjadi kesempatan yang bagus memiliki perempuan (sebagai wapres AS),” kata Lewis.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>