Balas Korea Selatan, Korea Utara Siapkan Ribuan Balon dan Jutaan Selebaran


Pada Senin hari ini, Korea Utara menyampaikan pihaknya telah menyiapkan ribuan balon dan jutaan lembar selebaran sebagai “hukuman balasan” terhadap Korea Selatan.

Rinciannya, dalam sebuah laporan media pemerintah, muncul sehari setelah Korea Utara mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan untuk memulai kampanye selebaran anti-Korea Selatan menyusul serangkaian kecaman pedas Seoul karena selebaran anti-Korea Utara melayang melintasi perbatasan.

Para pembelot di Korea Selatan mengirim selebaran berisi kritikan terhadap pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un terkait pelanggaran hak asasi manusia dan ambisi nuklirnya. Selebaran biasanya dilampirkan pada balon atau mengambang di dalam botol.

Para analis mengatakan Korea Utara telah melakukan serangkaian provokasi bertahap yang bertujuan memaksa konsesi dari Seoul dan Washington.

“Persiapan untuk penyebaran selebaran terbesar melawan musuh hampir selesai,” kata sebuah laporan media pemerintah Korea Utara, KCNA, dilansir dari Aljazeera, Senin (22/6).

“Lembaga penerbitan dan percetakan di semua tingkatan di ibu kota telah menghasilkan 12 juta selebaran yang berisi kemarahan dan kebencian terhadap orang-orang dari semua lapisan masyarakat,” kata laporan tersebut.

KCNA menambahkan, lebih dari 3.000 balon berbagai jenis, yang bisa menjangkau wilayah Korea Selatan yang lebih luas telah disiapkan bersama dengan sarana distribusi lainnya.

Hubungan kedua negara menjadi dingin selama berbulan-bulan, setelah gagalnya KTT di Hanoi antara Kim Jong Un dan Presiden AS, Donald Trump awal tahun lalu.

Presiden Korea Selatan, Moon Jae In awalnya menjadi perantara dialog antara Pyongyang dan Washington, tetapi Korea Utara sekarang menyalahkannya karena tidak melakukan cukup upaya untuk membujuk AS agar mengurangi sanksinya terhadap Korea Utara.

“Waktu untuk hukuman pembalasan sudah dekat,” tulis KCNA.

Selasa lalu, Korea Utara meledakkan kantor penghubung antar-Korea di sisi perbatasannya, memicu kecaman internasional yang luas. Negara itu juga mengancam akan meningkatkan kehadiran militernya di dalam dan di sekitar Zona Demiliterisasi (DMZ).

Korea Utara merencanakan parade militer berskala besar untuk menandai peringatan 75 tahun berdirinya Partai Buruh pada Oktober, di mana negara itu dapat memamerkan pengembangan misil terbarunya, kantor berita Yonhap melaporkan mengutip Kementerian Pertahanan di Seoul.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyesalkan rencana selebaran Korea Utara tersebut dan mendesak Pyongyang untuk membatalkan rencananya.

Korea Selatan juga memperingatkan “tindakan keras” terhadap para aktivis yang mengirim selebaran anti-Korea Utara. Mereka mengajukan laporan polisi terhadap dua kelompok pembelot atas pesan-pesan yang menyinggung Pyongyang.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>