Berita
Akibat Pandemi Corona, G20 Didesak Perluas Pemberian Utang ke Negara Berkembang
AKTUALITAS.ID – Kamar Dagang Internasional (International Chamber of Commerce/ICC), International Trade Union Confederation (ITUC) dan Global Citizen mendesak G20, kelompok negara-negara dengan perekonomian besar di dunia, untuk memperpanjang dan memperluas layanan pemberian utang mereka demi membantu tidak hanya ke negara-negara termiskin tetapi juga ke negara-negara berpenghasilan menengah. Alasannya ialah untuk membantu mereka segera pulih dari […]
AKTUALITAS.ID – Kamar Dagang Internasional (International Chamber of Commerce/ICC), International Trade Union Confederation (ITUC) dan Global Citizen mendesak G20, kelompok negara-negara dengan perekonomian besar di dunia, untuk memperpanjang dan memperluas layanan pemberian utang mereka demi membantu tidak hanya ke negara-negara termiskin tetapi juga ke negara-negara berpenghasilan menengah. Alasannya ialah untuk membantu mereka segera pulih dari kejatuhan ekonomi akibat pandemi virus Corona (COVID-19).
Ketiga serikat buruh tersebut memang memiliki visi misi ingin menghapus kemiskinan pada 2030 mendatang. Memantapkan visi misi tersebut, pada pertemuan mereka dengan para Menteri Keuangan G20 pada 18 Juli nanti secara virtual, mereka akan menyampaikan desakan tersebut dan meminta G20 mengambil langkah-langkah tambahan untuk meningkatkan pastisipasi kreditor swasta yang dinilai lambat terlibat. Demikian dikutip dari Reuters, Senin (13/7/2020).
Sebelumnya pada April 2020, para kreditor G20 dan Paris Club mengumumkan pembekuan layanan utang mereka kepada 73 negara-negara termiskin sampai akhir tahun mendatang. Sejauh ini, 41 negara telah meminta keringanan dari pembayaran utang di bawah G20 Debt Service Suspension Initiative (DSSI) dan Paris Club.
Namun, hanya 20 negara yang diterima permintaan keringanan pembayaran utangnya di antaranya Pantai Gading hingga Ethiopia dan Pakistan. Alasannya, karena banyak negara yang tidak memenuhi syarat moratorium juga berisiko tertekan utang mengingat besarnya dampak dari wabah COVID-19 ini.
Untuk itu, para serikat buruh tadi mendesak negara-negara besar untuk meningkatkan kontribusinya agar memungkinkan Dana Moneter Internasional untuk terus memberikan bantuan utang kepada anggota termiskinnya melalui April 2022 dan untuk menciptakan instrumen serupa di bank pembangunan multilateral regional.
-
Ragam14 jam lalu
Pengacara Elza Syarief Terbaring Kritis, Farhat Abbas Ajak Doa Bersama
-
Ragam16 jam lalu
Kualitas Air Memengaruhi Rasa Kopi: Air Mineral Kemasan Lebih Disarankan
-
Jabodetabek7 jam lalu
Tragis! Ayah di Bekasi Cabuli Anak Kandung Hingga Hamil, Ditangkap Polisi
-
POLITIK5 jam lalu
Sandiaga Uno Tegaskan Masih Nunggu Hasil Putusan Mukernas PPP soal Posisi Ketua Umum
-
POLITIK24 jam lalu
Romahurmuziy Desak Mardiono Bertobat dan Minta Maaf atas Kegagalan Partai di Pemilu 2024
-
Nasional23 jam lalu
Pemutihan Pajak Kendaraan: Cek Jadwal Terbaru di Seluruh Indonesia!
-
POLITIK20 jam lalu
Deddy Sitorus Ungkap Indikasi Upaya Pengacakan Kongres PDIP 2025
-
POLITIK7 jam lalu
Pramono Anung Janji Akusisi Program Kandidat Lain untuk Membangun Jakarta