Berita
GKII Duga Penembakan Pendeta karena Dicurigai Bantu KKB
AKTUALITAS.ID – Pendeta Yeremia Zanambani tewas karena tembakan diduga dari anggota TNI yang tengah melakukan penyisiran atau pencarian anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu (19/9). Sebelum hari kematian Yeremia, diketahui ada aksi penyerangan KKB terhadap anggota TNI yang berujung pada kematian seorang prajurit dan sipil di Distrik Sugapa, […]

AKTUALITAS.ID – Pendeta Yeremia Zanambani tewas karena tembakan diduga dari anggota TNI yang tengah melakukan penyisiran atau pencarian anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu (19/9). Sebelum hari kematian Yeremia, diketahui ada aksi penyerangan KKB terhadap anggota TNI yang berujung pada kematian seorang prajurit dan sipil di Distrik Sugapa, Intan Jaya.
“Hari Jumat (18/9) terjadi penyisiran oleh TNI, mereka cari-cari [pelaku penembakan prajurit TNI] dan tidak ketemu. Katanya menurut informasi tidak ada jejak,” kata Ketua Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Sinode Wilayah Papua, Pendeta Petrus Bonyadone dalam konferensi pers yang diselenggarakan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) secara daring, Kamis (24/9/2020).
“Jadi ada semacam kecurigaan terhadap warga kami di Hitadipa,” tambahnya.
Petrus menerangkan pada Sabtu lalu Yeremia bersama istrinya sedang pergi menuju kandang babi dan ternak-ternaknya untuk memberi makan yang tak jauh dari kediaman mereka. Saat itu, tutur Petrus, Mereka berpaspasan dengan personel TNI yang menaruh kecurigaan terhadap pendeta itu. Dikatakan Petrus, aparat menganggap Yeremia hendak memberi makan anggota KKB.
“Tapi bapak ini [Pendeta Yeremia] bilang terus terang kalau tidak [memberi makan KKB],” ujar Petrus.
Singkat cerita, pasangan suami istri ini pun dapat melanjutkan perjalanan untuk memberi makan hewan-hewan ternak miliknya. Namun, sesaat sebelum penembakan terjadi, sang istri kembali ke rumah terlebih dahulu. Yeremia yang tidak bersama dengan istrinya pun kembali bertemu aparat TNI dan diduga ditembak.
Suara tembakannya pun disebutkan terdengar oleh sang istri yang telah berada di rumah. Hal itu kemudian sontak membuat istri korban segera mendatangi lokasi kejadian. Yeremia disebutkan masih sempat berbicara dengan istrinya.
“Jadi kata dia kepada istrinya, ‘aduh mama saya sudah ditembak’. Jadi dia menceritakan bagaimana sampai dia ditembak,” ujar Petrus.
Namun sesaat setelahnya, nyawa Yeremia sudah tidak dapat tertolong lagi.
Dari penuturannya, Yeremia mengaku kembali dicurigai anggota TNI di sana karena setelah melakukan penyisiran, mereka tidak menemukan pelaku penyerangan anggota TNI.
“Katanya dia [Yeremia] coba mengangkat tangan, bahwa dia tidak melakukan itu. Dan pada saat itu dia ditembak di bahu,” ujar Petrus menceritakan kesaksian tersebut.
-
MULTIMEDIA14/03/2025
FOTO: Kapolri Pimpin Sertijab Pejabat Polri, Tunjuk Irjen Herry Heryawan Jadi Kapolda Riau
-
EKBIS14/03/2025
Mentan Masih Temukan Kecurangan Takaran Minyakita oleh 7 Perusahaan di Surabaya
-
RAGAM14/03/2025
BCL Tersentuh Saat Isi Suara Film Animasi “Jumbo”: Pesannya Begitu Mendalam
-
NASIONAL14/03/2025
Presiden Prabowo Setujui Pembukaan Kembali Pengiriman Pekerja Migran ke Arab Saudi
-
RAGAM14/03/2025
Sadie Sink Gabung Marvel, Siap Beraksi di “Spider-Man 4”!
-
OLAHRAGA14/03/2025
Timnas Australia Umumkan Skuad untuk Hadapi Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
JABODETABEK14/03/2025
Festival Bedug 2025 Resmi Dibuka, Semarakkan Ramadan di Jakarta
-
MULTIMEDIA14/03/2025
FOTO: Sidang Perdana Hasto, Didakwa Perintangan Penyidikan Kasus Harun Masiku