Soal Pengangkatan Uskup, China-Vatikan Perbarui Kesepakatan


Foto: Istimewa

Kementerian Luar Negeri China mengatakan negaranya dan Vatikan telah memperpanjang kesepakatan tentang pengangkatan Uskup di Tiongkok selama dua tahun.

Perjanjian awal mengenai hal itu sendiri ditandatangani pada tahun 2018 yang berakhir hari ini Kamis (22/10). Kesepakatan itu memungkinkan Paus serta Partai Komunis memiliki suara dalam menunjuk uskup dari China.

Perjanjian terbaru ini disebut sebagai langkah maju untuk perdamaian kedua belah pihak. China diketahui telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Takhta Suci pada tahun 1951.

Pemutusan hubungan memisahkan sekitar 12 juta umat Katolik di China yang berafiliasi dengan negara atau yang tidak mengakui otoritas Paus.

“Setelah konsultasi persahabatan, kedua belah pihak menyetujui perpanjangan kesepakatan selama dua tahun,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian kepada wartawan, Kamis (22/10) seperti dikutip AFP.

“Kedua belah pihak akan menjaga komunikasi dan konsultasi yang erat, dan terus mendorong proses peningkatan hubungan,” ujarnya.

Vatikan adalah satu-satunya sekutu China dari Eropa yang secara resmi mengakui Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.

Hal itu merupakan masalah bagi China yang melihat Taiwan sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayahnya.

Beberapa tahun terakhir hubungan China dan Vatikan memanas. Namun keduanya tengah dalam upaya mendamaikan situasi dengan utusan utama dari kedua pemerintah bertemu secara terbuka di Munich pada Februari lalu.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>