Berita
Survei SMRC: 14 Persen Warga DKI-Banten Bersedia Divaksinasi
AKTUALITAS.ID – Lembaga riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut resistensi terbesar terhadap vaksinasi Covid-19 datang dari warga di DKI Jakarta dan Banten. Hal tersebut merupakan hasil survei nasional terbaru SMRC yang berlangsung pada 16-19 Desember 2020 melalui wawancara per telepon kepada 1.202 responden secara acak (random). “Hanya 37 persen warga yang menyatakan secara […]
AKTUALITAS.ID – Lembaga riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut resistensi terbesar terhadap vaksinasi Covid-19 datang dari warga di DKI Jakarta dan Banten.
Hal tersebut merupakan hasil survei nasional terbaru SMRC yang berlangsung pada 16-19 Desember 2020 melalui wawancara per telepon kepada 1.202 responden secara acak (random).
“Hanya 37 persen warga yang menyatakan secara tegas mau divaksin. Selebihnya, 17 persen tidak mau, 40 persen pikir-pikir dulu, dan 6 persen tidak menjawab,” ungkap peneliti SMRC, Tati Wardi dalam konferensi video, Selasa (22/12/2020).
Atas hasil survei tersebut, bila melihat perbandingan antarwilayah, SMRC mendapati warga di DKI dan Banten menunjukkan kesediaan paling rendah divaksinasi dibandingkan daerah-daerah lainnya.
Berdasarkan survei SMRC itu hanya 14 persen warga DKI dan Banten yang menyatakan bersedia divaksinasi ketika vaksin sudah tersedia. Terendah berikutnya adalah Jawa Tengah yang angkanya mencapai 33 persen, di Jawa Barat mencapai 42 persen, dan di Jawa Timur mencapai 49 persen.
“Sosialisasi vaksinasi ini nampaknya harus lebih gencar dilakukan di DKI dan Banten, mengingat di dua daerah ini sebenarnya tingkat penambahan jumlah penderita Covid-19 justru salah satu yang paling tinggi,” ujar Tati.
Selain itu, dari survei nasional yang dilakukan pihaknya, Tati menyatakan bahwa kemauan untuk divaksin justru datang dari warga pedesaan dan kelompok orang tua.
“Keinginan untuk melakukan vaksinasi lebih besar datang dari warga laki-laki, pedesaan, usia lebih tua, pendidikan lebih rendah, berpenghasilan lebih tinggi, dan warga di Jawa Timur,” ujar Tati.
Secara nasional, SMRC menemukan hasil dari survei kali ini mengalami penurunan dari yang dilakukan pada periode penelitian 2-5 Desember. Pada survei awal Desember ini, SMRC menemukan 54 persen responden mengatakan bersedia divaksin.
Dengan demikian, bila dibandingkan dengan hasil survei terkini ditemukan ada pengurangan 17 persen responden yang bersedia divaksin.
Penurunan juga ditemukan pada kepercayaan responden terhadap keamanan vaksin. Pada periode 16-19 Desember hanya 56 persen warga yang percaya vaksin aman digunakan. Ini menurun dari periode 2-5 Desember, yakni mencapai 66 persen.
Lalu 55 persen warga percaya vaksin efektif menciptakan imunitas terhadap covid-19 pada 16-19 Desember, menurun dari periode 2-5 Desember dengan 65 persen.
-
Nusantara13 jam lalu
Junjung Toleransi, Relawan Max-Peggi akan Gelar Natal Oikumene
-
Multimedia17 jam lalu
FOTO: Melihat Kolam Renang Terbesar se-Asia Tenggara di Bintan
-
POLITIK20 jam lalu
PDIP Tegaskan Pentingnya Proses Hukum, Yasonna Diperiksa Terkait Kasus Harun Masiku
-
Ragam23 jam lalu
Denny JA: Launching 37 Buku Puisi Esai Memberi Landasan Kokoh pada Angkatan Puisi Esai
-
Jabodetabek15 jam lalu
Emak-Emak Jadi Korban Hipnotis di Pasar Depok, Emas Ratusan Juta Raib
-
Jabodetabek24 jam lalu
Transjakarta Operasikan 200 Bus Listrik, Dorong Jakarta Menuju Emisi Nol
-
Nusantara14 jam lalu
Kecelakaan Maut di Jalur Tigawasa Bali, Satu Keluarga Mengalami Insiden Tragis
-
Nasional18 jam lalu
Puan Minta Pemerintah Siapkan Mitigasi Dampak Kenaikan PPN 12% untuk Rakyat