Akibat Hujan Lebat, Kota Semarang Dikepung Banjir


AKTUALITAS.ID – Hujan lebat sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi, 6 Februari 2021 membuat sejumlah kawasan di Kota Semarang dikepung banjir. Daerah yang diterjang banjir cukup besar antara lain di jalur Pantura Mangkang ke arah Jakarta, dan daerah Kaligawe menuju Demak dan Surabaya.

Dari pantauan lapangan, di Mangkang, air bah meluap dari Sungai Bringin menggenangi jalan raya Semarang-Kendal. Akibatnya, kemacetan panjang pun terjadi Sabtu pagi ini.

Kendaraan minibus pun tidak berani lewat dan memilih berhenti sementara. Hanya truk dan bus besar yang berani lewat, itu pun pelan-pelan. Air bah Sungai Beringin juga meluap dan menerjang permukiman di Mangkang Kulon, Kecamatan Tugu Semarang. Warga pun berjibaku menyelamatkan diri dan mengamankan harta benda mereka.

Sementara itu, di jalur pantura timur Semarang, banjir yang kemarin sudah menggenang kini bertambah tinggi akibat guyuran hujan semalaman hingga Sabtu pagi. Ketinggian air mencapai lebih dari satu meter ada di persimpangan jalan Kaligawe dan jembatan tol.

Banjir yang cukup besar juga ada di depan Rumah Sakit Sultan Agung. Banjir sampai menutup jalan masuk menuju rumah sakit. Praktis, lalu lintas di sekitarnya jug nyaris lumpuh karena kendaraan sulit lewat.

Banjir juga menggenangi pemukiman warga lainnya. Antara lain di Genuk, Bangetayu, Pengapon, Tlogosari, Sawah Besar, hingga Anjasmoro.

“Kita sedang data ini mas, anggota masih di lapangan, ada minimal 10 titik yang terkena banjir dan sebagian longsor, data lengkapnya menyusul,” kata petugas piket posko BPBD Kota Semarang.

Tim Sar dan BPBD Kota Semarang saat ini sudah diterjunkan ke lokasi untuk membantu warga yang terdampak banjir.

Semburan Lumpur Campur Gas, Ponpes Rusak Parah

Gas bercampur lumpur menyembur hingga ketiinggian 15 meter di Kompleks Pondok Pesantren Al-Ihsan, Kota Pekanbaru, Riau, sejak Kamis (4/2/2021). Peristiwa itu menyebabkan bangunan pesantren rusak parah.

Areal kompleks Pondok Pesantren Al-Ihsan kini diselimuti lumpur, pasir, dan abu berwarna kelabu. Bangunan utama seperti asrama santri, ruang guru, kantin, ruang kelas, dan aula rusak berat karena gumpalan lumpur yang mengeras terlontar dari sumur menghujam atap hingga berlubang. Tanah di sekitarnya juga penuh dengan lumpur yang lengket.

“Kira-kira setelah shalat Isya pada Kamis malam, semburan semakin parah berupa gumpalan tanah besar-besar, seperti terjadi hujan batu suaranya sangat ribut. Karenanya gedung-gedung sampai rusak seperti ini,” kata seorang guru Ponpes Al-Ihsan Khairudin Damanik, Jumat (5/2/2021).

Insiden semburan gas berawal ketika pengelola Ponpes Al-Ihsan mempekerjakan penggali sumur untuk mencari sumber air di kompleks tersebut. Kecamatan Tenayan Raya merupakan daerah yang sulit mendapatkan sumber air dari sumur artesis, sehingga masyarakat di sana harus mengebor tanah hingga puluhan bahkan lebih dari 100 meter.

“Saat proses penggalian mencapai sekitar 119 meter pada Kamis (4/2) sekitar pukul 14.00 WIB, tiba-tiba dari lubang sumur menyembur keluar gas hingga ketinggian 15 meter,” ujarnya.

Puluhan santri Pondok Pesantren Al-Ihsan Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, telah diungsikan akibat semburan gas bumi tersebut.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>