Berita
Beda Pandangan Kedua Cucu Nabi SAW, Hasan dan Husain
Cucu Rasulullah ?, al-Hasan memiliki keinginan untuk menyerahkan kekhalifahan kepada Mu’awiyah. Hal ini sempat ditentang saudaranya, al-Husain. Namun pada akhirnya al-Husain mau menerima keputusan dari al-Hasan. Dikutip dari buku “Hasan dan Husain the Untold Story” karya Sayyid Hasan al-Husaini, Setelah mencapai kesepakatan dengan kedua utusan Mu’awiyah, al-Hasan pun memberitahukan perihal perdamaian itu kepada orang-orang terdekat. […]
Cucu Rasulullah ?, al-Hasan memiliki keinginan untuk menyerahkan kekhalifahan kepada Mu’awiyah. Hal ini sempat ditentang saudaranya, al-Husain. Namun pada akhirnya al-Husain mau menerima keputusan dari al-Hasan.
Dikutip dari buku “Hasan dan Husain the Untold Story” karya Sayyid Hasan al-Husaini, Setelah mencapai kesepakatan dengan kedua utusan Mu’awiyah, al-Hasan pun memberitahukan perihal perdamaian itu kepada orang-orang terdekat.
Ia berkata kepada sepupunya, Abdullah bin Ja’far: “Aku sudah mengambil keputusan, dan kuharap kamu setuju dengan pendapatku.”
“Apakah itu?” tanya Abdullah bin Ja’far.
“Aku ingin kembali ke Madinah dan menetap di sana, sedangkan urusan kekhalifahan akan kuserahkan kepada Mu’awiyah,” jelas al-Hasan.
“Fitnah yang berlarut-Iarut sudah membuat banyak darah kaum Muslimin tertumpah, banyak ikatan kekerabatan yang terputus, banyak jalan yang terblokade, dan banyak perbatasan yang terabaikan.”
Mendengar penjelasan tersebut, Abdullah bin Ja’far pun menanggapi, “Semoga Allah membalas jerih payahmu untuk umat Muhammad. Aku setuju dengan pendapatmu.”
Al-Hasan lantas berkata: “Jika demikian, tolong panggilkan al-Husain!”
Abdullah bin Ja’far mengutus seseorang untuk memanggil al-Husain. Tidak lama berselang, al-Husain datang menemui al-Hasan. Sang kakak pun berkata: “Adikku, aku sudah mengambil keputusan, dan kuharap kamu menyetujui pendapatku”.
“Apakah itu?” tanya al-Husain. Al-Hasan menyampaikan Persis seperti apa yang disampaikannya kepada Abdullah bin Ja’far.
Berbeda dengan Abdullah bin Ja’far, al-Husain keberatan deggan keputusan tersebut. Dia berkata: “Aku memohon kepada Allah, semoga Dia melindungimu dari mendustakan ayah yang telah berada di makamnya, dan dari membenarkan Mu’awiyah!”
“Demi Allah! Setiap kali aku mengutarakan pendapatku tentang suatu hal, kamu selalu menyelisihinya,” balas al-Hasan dengan sedikit emosi.
Melihat kemarahan sang kakak, al-Husain berkata: “Kamu putra tertua Ali, dan kamulah penggantinya. Kami akan mengikuti perintahmu. Lakukanlah apa saja yang menurutmu baik.” (disarikan dari Thabaqat Ibnu Sa’ad).
-
RIAU30/12/2025 15:15 WIBPintu Air Koto Panjang Dibuka, Kapolda Riau Siagakan Pasukan Antisipasi Banjir
-
POLITIK30/12/2025 07:00 WIBEddy Soeparno: Pilkada oleh DPRD Sejalan dengan Sila Keempat Pancasila
-
EKBIS30/12/2025 09:30 WIBIHSG Pagi Ini Turun 54 Poin pada Hari Terakhir Perdagangan 2025
-
JABODETABEK30/12/2025 08:30 WIBPolda Metro Jaya Buka Layanan SIM Keliling di 5 Lokasi Jakarta
-
JABODETABEK30/12/2025 15:32 WIBSidak Pasar Tebet Jelang Nataru, Mentan: Ancam Segel Produsen Nakal
-
JABODETABEK30/12/2025 07:30 WIBNgeri, Bangkai Sayap Pesawat Terbang 300 Meter Timpa Rumah Warga Saat Puting Beliung di Bogor
-
OLAHRAGA30/12/2025 13:45 WIBWTA 250 Auckland, Janice Tjen Tempati Posisi Unggulan Kelima
-
NASIONAL30/12/2025 11:00 WIBMenteri Agus Andrianto Beri Sinyal Riza Chalid Masih Sembunyi di Malaysia