Berita
Usai Coba Gabung ISIS di Yaman, Pasutri AS Didakwa 20 Tahun Penjara
Sepasang suami istri asal Amerika Serikat (AS) didakwa 20 tahun penjara. Mereka diduga mendukung kelompok teroris, berniat pergi ke Yaman dan bergabung dengan kelompok Negara Islam (ISIS). Seperti dilansir AFP, Jumat (2/4/2021) diketahui pasangan bernama James Bradley (20) asal New York dan Arwa Muthana (29) dari Alabama dicegah pada Rabu (31/3) saat mereka hendak naik […]
Sepasang suami istri asal Amerika Serikat (AS) didakwa 20 tahun penjara. Mereka diduga mendukung kelompok teroris, berniat pergi ke Yaman dan bergabung dengan kelompok Negara Islam (ISIS).
Seperti dilansir AFP, Jumat (2/4/2021) diketahui pasangan bernama James Bradley (20) asal New York dan Arwa Muthana (29) dari Alabama dicegah pada Rabu (31/3) saat mereka hendak naik ke kapal kargo di Newark, New Jersey.
Departemen Kehakiman AS mengatakan Bradley telah mengungkapkan pandangan ekstremis brutalnya, setidaknya sejak 2019. Dalam kontak dengan staf badan penegak hukum yang menyamar tahun lalu, dia berulang kali mengatakan percaya pada ISIS.
Bradley juga mengatakan kepada agen tersebut bahwa dia bersedia melakukan serangan terhadap target AS, termasuk ke Akademi Militer AS di West Point.
Sosok Bradley diketahui FBI setelah seorang temannya ditangkap pada 2019 karena berencana melakukan perjalanan ke Afghanistan untuk bergabung dengan Taliban.
“Sejak itu, Bradley terus mengungkapkan keinginannya untuk melakukan kekerasan untuk sebagai bagian dukungan terhadap ideologi Islam radikal, mengarahkan dukungan dan kesetiaannya kepada ISIS, dan berusaha melakukan perjalanan ke luar negeri untuk bergabung dan berjuang untuk ISIS,” kata FBI.
Bradley juga menyebarkan propaganda ISIS kepada agen tersebut dan keduanya sempat mendiskusikan berbagai pilihannya untuk bergabung dengan kelompok ekstremis atau melancarkan serangan di Amerika Serikat.
Lebih lanjut, pria berusia 20 tahun itu akhirnya memutuskan untuk pergi ke Yaman dan bergabung dengan ISIS bersama istrinya, Muthana, seorang wanita yang dinikahinya pada Januari 2021 lalu.
“Jika saya tidak menemukan mereka, saya mungkin akan pergi ke Somalia,” katanya kepada agen itu, merujuk pada negara Afrika Timur di mana kelompok ekstremis Al-Shabaab yang terkait dengan Al-Qaeda mengancam pemerintah.
-
Multimedia4 jam lalu
FOTO: Banjir Rob Muara Angke
-
Nasional24 jam lalu
KPK Geledah Bank Indonesia Terkait Dugaan Korupsi Dana CSR
-
POLITIK20 jam lalu
Dipecat PDIP, Gibran Fokus Bantu Presiden Prabowo
-
EkBis19 jam lalu
Sambut Nataru, 396 Mal Gelar Diskon Belanja Hingga 70 Persen
-
Nasional18 jam lalu
Komisi I DPR Cermati Usulan UU Batas Usia Akses Media Sosial
-
EkBis20 jam lalu
Pertamina Pastikan Pasokan Energi Aman Selama Nataru 2025
-
POLITIK23 jam lalu
DKPP Jatuhkan Sanksi Peringatan Keras ke Ketua KPU RI dan Anggota KPU RI
-
Nasional21 jam lalu
Lokasi Pra Muktamar Luar Biasa NU Dirahasiakan, Sebagian Peserta Hadir Secara Daring