Berita
AS Masukan 7 Perusahaan Teknologi China Dalam Daftar Hitam
AKTUALITAS.ID – Sebanyak 7 perusahaan teknologi China kembali masuk daftar hitam pemerintah Amerika Serikat. Ketujuh perusahaan teknologi tersebut dituduh terafiliasi dengan militer. Departemen Perdagangan Amerika menyebutkan, 7 perusahaan tersebut masuk dalam daftar entitas terlarang. Perusahaan-perusahaan Amerika karenanya diminta tidak menjalin kerja sama. Dalam analisis Pemerintah Amerika di bawah kepemimpinan Joe Biden, 7 perusahaan tersebut beroperasi […]
AKTUALITAS.ID – Sebanyak 7 perusahaan teknologi China kembali masuk daftar hitam pemerintah Amerika Serikat. Ketujuh perusahaan teknologi tersebut dituduh terafiliasi dengan militer.
Departemen Perdagangan Amerika menyebutkan, 7 perusahaan tersebut masuk dalam daftar entitas terlarang. Perusahaan-perusahaan Amerika karenanya diminta tidak menjalin kerja sama.
Dalam analisis Pemerintah Amerika di bawah kepemimpinan Joe Biden, 7 perusahaan tersebut beroperasi dalam bidang super komputer dan telah membantu pemerintah China memodernisasi program senjata pemusnah massal milik militer.
“Kapasitas super komputer sangat penting dalam pengembangan banyak hal, mungkin hampir semua hal senjata modern dan sistem keamanan nasional, seperti senjata nuklir dan senjata hipersonik,” kata Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo.
“Departemen Perdagangan (AS) akan menggunakan seluruh otoritasnya untuk mencegah China memanfaatkan teknologi AS untuk mendukung upaya modernisasi militer yang tidak stabil ini,” ujar Raimondo dilansir dari CNN.
Ketujuh perusahaan tersebut adalah Tianjin Phytium Information Technology, Shanghai High-Performance Integrated Circuit Design Center, dan Sunway Microelectronics, serta empat perusahaan National Supercomputing Center di Jinan, Shenzhen, Wuxi, dan Zhengzhou.
Sejatinya, daftar hitam entitas bisnis China di Departemen Perdagangan AS bukan barang baru. Hal ini sudah terjadi selama bertahun-tahun. Namun, grafik daftar hitam entitas bisnis China meningkat tajam selama masa pemerintahan Donald Trump.
Beberapa perusahaan China terlebih dahulu masuk dalam daftar hitam PemerintahAS adalah Huawei,Guangzhou Haige Communications Group, China Communications Construction Co, Changzhou Guoguang Data Communications, dan China Electronics Technology Group Corp.
Saat ini disebutkan bahwa pemerintahan Joe Biden sedang meninjau ulang beberapa kebijakan Donald Trump di Departemen Perdagangan.
Namun, sejauh ini tampaknya para pejabat AS siap melanjutkan sikap konfrontatif dengan China. Rencana infrastruktur Biden misalnya, menyoroti ancaman strategis yang ditimbulkan oleh China dalam bidang teknologi dan R&D (Research and Development) atau penelitian dan pengembangan.
-
FOTO17/11/2025 08:31 WIBFOTO: Aksi Seniman Jalanan Dukung Produk UMKM Konveksi
-
OLAHRAGA17/11/2025 14:00 WIBKalahkan Jepang 0-1 Tim Sepak Bola CP Indonesia Melaju ke Semifinal
-
EKBIS17/11/2025 09:30 WIBIHSG dan LQ45 Kompak Menguat Pagi Ini (17/11), Investor Uji Resisten 8.400
-
NASIONAL17/11/2025 10:00 WIBMKMK Pertanyakan Laporan Ijazah Palsu Arsul Sani ke Bareskrim Polri
-
NASIONAL17/11/2025 11:15 WIBWakil Ketua DPR RI: Sebut Program MBG Tak Perlu Ahli Gizi
-
NASIONAL17/11/2025 07:00 WIBGuru Besar HTN: Lembaga Negara Semakin Tidak Patuh pada Putusan MK
-
JABODETABEK17/11/2025 05:30 WIBCuaca DKI Jakarta 17 November 2025: Hujan Sedang dan Petir di Beberapa Wilayah
-
OASE17/11/2025 05:00 WIBSurat Al Ankabut: Menguatkan Iman dan Tawakal dalam Menghadapi Tantangan