Warga Myanmar Diduga Pendemo Tewas Akibat Disiksa di Tahanan Militer


Seorang warga Myanmar, Ko Aung Paing Htwe, dilaporkan meninggal akibat disiksa di tahanan militer karena diduga sebagai pedemo.

Ko Aung ditangkap justru saat membantu memadamkan api di kantor administrasi bangsal di Taunggyi pada 4 April.

Jasad Ko Aung kemudian dikembalikan oleh aparat keamanan dua hari kemudian. Dari laporan post-mortem oleh petugas medis militer, Ko Aung meninggal lantaran pendarahan otak dan cedera paru-paru yang disebabkan oleh kecelakaan dalam menggunakan mesin pemadam kebakaran.

“Laporan otopsi mengatakan otaknya berdarah dalam kecelakaan mobil, dan paru-parunya tertusuk saat menekan setir,” kata seorang anggota keluarga Ko Aung, mengutip The Irrawaddy, Jumat (9/4).
Lihat juga: Inggris Akan Beri Tempat Tinggal Dubes Myanmar Dipecat Junta.

Pada bagian kepalanya terlihat pecah-pecah, wajahnya penuh memar, salah satu telinganya hampir putus dan ada luka diduga akibat senjata di punggungnya. Luka di dadanya dilaporkan di jahit kembali.

Ko Aung Paing adalah salah satu dari empat orang yang ditangkap pasukan keamanan setelah membantu memadamkan api di bangsal Nyaungphyu Sakhan di Taunggyi pada 4 April.

Berdasarkan catatan Lembaga Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) pada Kamis (8/4) jumlah korban tewas mencapai 614, sementara yang ditahan junta militer sebanyak 2857.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>