Sejak Gulingkan Suu Kyi, Militer Myanmar Diklaim Bunuh 1.000 Warga Sipil


Junta militer Myanmar dilaporkan telah membunuh lebih dari 1.000 warga sipil sejak menggulingkan Aung San Suu Kyi. Angka ini merupakan temuan dari kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik Myanmar (AAPP).

Dilansir AFP, kelompok itu menyebut sebanyak 1.006 warga sipil dibunuh oleh militer Myanmar. Kelompok aktivis tersebut kini masih melakukan verifikasi pendataan lebih lanjut dan jumlah korban dimungkinkan bertambah.

“Selama militer berkuasa, mereka akan terus membunuh pemuda, profesional seperti dokter dan guru, pria, wanita dan anak-anak,” kata sekretaris AAPP Ko Bo Gyi, Kamis (19/8/2021).

“Mereka tidak hanya membunuh hidup kita tetapi juga masa depan negara dan harapan demokrasi,” lanjutnya.

Baca juga:Kisah Demonstran Myanmar Pilih Lompat dari Gedung Ketimbang Ditangkap Polisi

Militer Myanmar menyebut kelompok AAPP ‘melanggar hukum’. Ko Bo Gyi sendiri menuduh pihak militer menyebabkan pandemi Corona di Myanmar makin memburuk.

Sejauh ini, Myanmar telah mencatat lebih dari 363.000 kasus dan 13.786 kematian akibat Corona. Krisis kesehatan terjadi karena kurangnya tenaga medis yang terlibat aksi mogok nasional demi melawan junta.

Baca juga:Danai 21 ‘Proyek Kutukan’, China Transfer Rp 86 M ke Junta Myanmar

Pasien Corona di Myanmar juga enggan pergi ke rumah sakit yang dikelola militer, membuat antrean panjang untuk mendapatkan oksigen dan pasokan medis di apotek di seluruh Yangon.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>