Berita
Faisal Basri Prediksi Utang Luar Negeri RI ke Depan Masih Akan Meningkat
AKTUALITAS.ID – Ekonom Senior Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri memprediksi utang luar negeri (ULN) Indonesia masih akan meningkat ke depannya. Namun, ia menyatakan peningkatan ULN Indonesia di tengah pandemi covid-19 bukanlah hal yang krusial. “ULN ke depannya masih akan naik dan saya tidak melihat ada yang krusial,” ujarnya dikutip dari Antara, […]

AKTUALITAS.ID – Ekonom Senior Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri memprediksi utang luar negeri (ULN) Indonesia masih akan meningkat ke depannya. Namun, ia menyatakan peningkatan ULN Indonesia di tengah pandemi covid-19 bukanlah hal yang krusial.
“ULN ke depannya masih akan naik dan saya tidak melihat ada yang krusial,” ujarnya dikutip dari Antara, Jumat (16/7/2021).
Menurut dia, peningkatan ULN tidak terlalu menjadi masalah karena mayoritas utang bersumber dari kerja sama dengan lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB), serta kerja sama bilateral dengan sejumlah negara. Selain itu, tingkat bunga ULN cenderung lebih rendah.
Apalagi, Indonesia baru-baru ini turun kelas ke kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah.
“Ini menjadi salah satu hikmah dari penurunan kelas tersebut,” imbuhnya.
Karenanya, ia berpendapat bahwa pemerintah saat ini justru lebih baik menarik pinjaman dibandingkan menerbitkan surat utang yang memiliki bunga lebih tinggi. Di sisi lain, terdapat risiko penjualan surat utang Indonesia yang digenggam oleh asing ke pasar jika prospek pemulihan ekonomi Indonesia tidak menentu atau pandemi pulih lebih lama.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mencatat ULN Indonesia sebesar US$415 miliar per akhir Mei 2021 atau setara Rp5.976 triliun (kurs Rp14.400 per dolar AS). Posisi itu naik 3,1 persen secara tahunan (year on year/yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 4,9 persen secara tahunan.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan jumlah ULN turun 0,6 persen jika dibandingkan dengan posisi April 2021 yang sebesar US$417,6 miliar.
Ia merinci utang pemerintah pada Mei 2021 mencapai US$203,4 miliar. Angkanya turun 1,3 persen dibandingkan posisi April 2021.
Lalu, ULN swasta tercatat tumbuh 0,5 persen pada Mei 2021 menjadi Rp208,7 miliar.
“Hal ini mendorong perlambatan pertumbuhan tahunan ULN pemerintah sebesar 5,9 persen secara tahunan dibandingkan dengan 8,6 persen pada April 2021,” ungkap Erwin dalam keterangan resmi.
-
EKBIS13/03/2025
Menhut: Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan Segera Diresmikan
-
NASIONAL13/03/2025
Prabowo Siapkan Penjara di Pulau Terpencil buat Koruptor: Mereka Gak Bisa Kabur!
-
OLAHRAGA13/03/2025
8 Tim Pastikan Tempat di Perempat Final Liga Champions 2024/25, Duel Panas Menanti!
-
RAGAM14/03/2025
Film “The Brutalist” Sukses Raup 45 Juta Dolar AS di Box Office
-
DUNIA13/03/2025
Sidang Malapraktik Maradona: Teriakan Keadilan Menggema di Argentina
-
OLAHRAGA13/03/2025
Patrick Kluivert Siap Bawa Timnas Indonesia Berjuang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
MULTIMEDIA13/03/2025
FOTO: Hakim Tolak Keberatan Tom Lembong dalam Kasus Korupsi Importasi Gula
-
RAGAM13/03/2025
Dul Jaelani Ungkap Menu Favorit saat Berbuka Puasa: Gorengan dan Teh jadi Menu Favorit