Berita
Lalui Pertempuran Sengit, Taliban Berhasil Rebut Kota Perbatasan Afghanistan-Iran
Kelompok Taliban merebut Ibu Kota Zaranj, Provinsi Nimroz, melalui pertempuran sengit dengan pasukan Afghanistan. Seperti dilaporkan Reuters, Jumat (6/8), juru bicara Kepolisian Nimroz mengatakan Taliban bisa menguasai kota Zaranj karena aparat keamanan setempat tidak mendapat bantuan dari pemerintah pusat. Zaranj adalah ibu kota provinsi pertama yang berhasil direbut Taliban. Menurut laporan milisi Taliban berhasil merebut […]
Kelompok Taliban merebut Ibu Kota Zaranj, Provinsi Nimroz, melalui pertempuran sengit dengan pasukan Afghanistan.
Seperti dilaporkan Reuters, Jumat (6/8), juru bicara Kepolisian Nimroz mengatakan Taliban bisa menguasai kota Zaranj karena aparat keamanan setempat tidak mendapat bantuan dari pemerintah pusat.
Zaranj adalah ibu kota provinsi pertama yang berhasil direbut Taliban. Menurut laporan milisi Taliban berhasil merebut kantor gubernur, kantor polisi dan wilayah perkemahan dekat perbatasan Iran.
Menurut sumber para gerilyawan Taliban tengah merayakan keberhasilan mereka merebut Kota Zaranj. Dia mengatakan hal itu menjadi penyemangat para milisi untuk merebut provinsi lain.
Menurut seorang komandan Taliban yang enggan ditulis namanya, Kota Zaranj cukup strategis karena berada dekat perbatasan Iran.
“Ini baru awal dan provinsi lain akan jatuh ke tangan kami,” kata sang komandan.
Taliban bukan hanya menyerang pasukan Afghanistan tetapi juga kelompok milisi yang mendukung pemerintah.
Menurut laporan, dalam sebuah pertempuran di Provinsi Jowzjan anggota Taliban menghabisi sepuluh tentara dan seorang komandan gerilyawan pimpinan mantan Wakil Presiden Afghanistan, Abdul Rashid Dostum.
Dostum dahulu adalah seorang panglima perang yang membentuk milisi untuk melawan penjajahan Uni Soviet pada 1979 sampai 1989, serta menjadi bagian dari gerilyawan Aliansi Utara untuk melawan Taliban pada 2001.
Pertempuran sengit antara Taliban dan pasukan Afghanistan terus terjadi di Kandahar, Provinsi Helmand dan Provinsi Herat.
Taliban berupaya untuk kembali berkuasa setelah pasukan koalisi Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ditarik dari Afghanistan.
Saat ini AS masih beberapa kali membantu pasukan Afghanistan melawan Taliban dengan serangan udara. Namun, hal itu semakin memperumit situasi karena pemerintah Afghanistan dan Taliban juga tengah melakukan perundingan damai.
-
EKBIS30/12/2025 20:20 WIBBangun Kembali Daerah Terdampak Bencana, Menkeu Alokasikan Dana
-
NASIONAL30/12/2025 19:46 WIBAnwar Usman Pensiun Tahun 2026, MA Bentuk Pansel
-
RIAU30/12/2025 22:50 WIBPolairud Polres Pelalawan Gagalkan Penyeludupan 2.450 Karung Bawang Ilegal
-
POLITIK31/12/2025 07:00 WIBEmpat Partai Besar Dukung Pilkada Lewat DPRD, Dede Yusuf: Komisi II Belum Ada Pembahasan
-
NUSANTARA31/12/2025 06:30 WIBWNA Australia Tewas Saat Diving di Tulamben Bali Setelah Lepas Regulator di Kedalaman 15 Meter
-
DUNIA30/12/2025 21:00 WIBOtorita Inggris Keluarkan Daftar Warning Tavel, Ada Indonesia
-
JABODETABEK30/12/2025 21:40 WIBRekayasa Lalu-lintas di Jakarta Saat Malam Tahun Baru
-
OLAHRAGA30/12/2025 22:15 WIBLiverpool Pecat Pelatih Aaron Briggs