Mulai 8 November, AS Izinkan Masuk WNA dari 26 Negara


Bandara Internasional Hartsfield-Jackson, Atlanta, Amerika Serikat (Ilustrasi), Foto: UPI

Amerika Serikat akan mengizinkan masuk warga asing dari 26 negara yang sudah divaksinasi Covid-19 secara penuh via jalur udara mulai 8 November.

Juru bicara Gedung Putih Kevin Munoz melalui akun Twitter-nya, bahwa aturan baru tentang perjalanan ke dalam dan ke luar negeri itu “dipandu oleh [prinsip] kesehatan masyarakat, [dilakukan secara] ketat, dan konsisten.”

Gedung Putih pada 20 September sempat menyebut AS akan mencabut pembatasan pendatang via jalur udara dari 33 negara pada awal November, tanpa menyebut detail tanggalnya.

Mulai 8 November, Amerika Serikat akan menerima pendatang via jalur udara yang sudah divaksinasi penuh dari 26 negara anggota visa Schengen di Eropa, termasuk Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Swiss, dan Yunani, begitu juga Inggris, Irlandia, China, India, Afrika Selatan, Iran dan Brasil.

Meski sudah menggelar pertemuan terkait kebijakan pencabutan kebijakan pembatasan udara, Kamis (14/10) malam, seorang pejabat menyebut Gedung Putih masih dihadapkan pada beberapa pertanyaan, termasuk soal anak-anak di bawah 18 tahun.

Gedung Putih, bulan lalu, mengatakan akan menerapkan persyaratan vaksin untuk warga negara asing yang bepergian dari semua negara lain.

Warga asing harus menunjukkan bukti vaksinasi sebelum naik pesawat dan mesti menunjukkan bukti tes Covid-19 negatif terbaru. Sementara, pendatang yang melintasi perbatasan darat tidak perlu menunjukkan bukti tes Corona.

Aturan baru ini juga tidak mengharuskan pengunjung asing atau warga Amerika yang memasuki negara itu untuk dikarantina lebih dulu.

Meski begitu, warga Amerika yang bepergian ke luar negeri masih harus menunjukkan bukti negatif Covid-19.

Kebijakan ini mengakhiri pelarangan bagi sebagian besar negara untuk memasuki Amerika Serikat yang diterapkan sebelumnya.

Pembatasan perjalanan yang belum pernah terjadi sebelumnya itu membuat jutaan pendatang dari China, Kanada, Meksiko, India, Brasil, sebagian besar negara Eropa dan lainnya tak bisa masuk.

Selain itu, pariwisata AS mengalami penyusutan, kerugian ekonomi masyarakat perbatasan.

Sejumlah sekutu AS sudah melobi pemerintahan Biden untuk mencabut aturan tersebut.

Pembatasan terhadap warga negara non-AS pertama kali diberlakukan terhadap pendatang dari China oleh Presiden AS saat itu, Donald Trump, Januari 2020. Kebijakan itu kemudian diperluas ke puluhan negara lain, tanpa batasan waktu yang jelas.

Akibat pembatasan itu, Departemen Transportasi AS, Jumat (15/10), melaporkan lalu lintas udara internasional AS turun 43 persen pada Agustus dan lalu lintas udara secara keseluruhan turun 21 persen dibandingkan sebelum pandemi.

Kepala Eksekutif Asosiasi Perjalanan A.S. Roger Dow mengatakan penurunan kunjungan internasional sejak pandemi mengakibatkan hilangnya pendapatan lebih dari US$250 miliar.

Ia juga menyebut bahwa 8 November “sangat penting untuk perencanaan – untuk maskapai penerbangan, untuk bisnis yang didukung perjalanan, dan untuk jutaan pelancong di seluruh dunia yang sekarang akan memajukan rencana untuk mengunjungi Amerika Serikat sekali lagi.”

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>