Pengamat Nilai Selama 4 Tahun Anies Jadi Gubernur Dianggap Abaikan Penataan Kampung


Gubernur DKI Jakarta, Anies Bawesdan (Foto (JP/Wienda Parwitasari)

AKTUALITAS.ID – Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai, selama empat tahun menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sangat lemah dalam penataan kampung kumuh. Memoles kota agar Jakarta terlihat cantik dan tertata hanya terjadi di pusat kota.

Bisa dibilang, menurut Trubus, kebijakan penataan kota ala Anies merupakan kebijakan instagramable. Memoles pusat kota menjadi cantik, namun pinggiran kota luput menjadi prioritas utama untuk ditata.

“Banyak sekali melakukan pembenahan-pembenahan, mempercantik kota Sudirman-Thamrin tapi lemah dalam soal pembenahan kampung-kampung. Harusnya kampung-kampung itu banyak ditata,” ucap Trubus, Jumat (15/10/2021).

Dia menilai, kurang ‘gregetnya’ Anies menata kampung karena sudah terstigma penataan sepaket dengan penggusuran. Sementara dalam janji politiknya, Anies berupaya tidak ada lagi penggusuran selama ia menjabat.

Stigma tersebut seharusnya patut dihilangkan. Trubus berujar, menata kampung kumuh bukan berarti melakukan penggusuran. Misalnya saja, melibatkan pengurus RT RW agar penataan kampung dapat terlaksana dengan optimal.

“Dia memang anti penggusuran, tapi kan tidak berarti membangun, menata, itu artinya menggusur,” ujarnya.

Namun demikian, Trubus pun mengakui selama empat tahun Anies menjabat banyak program-program yang patut diapresiasi. Misalnya saja, perubahan layanan transportasi semakin membaik saban tahun.

Gebrakan dalam mengupayakan pengintegrasian transportasi umum merupakan satu contoh dari beberapa program positif Anies.

“Selama 4 tahun khususnya mengenai penanganan soal kemacetan sudah mengalami banyak kemajuan, pengintegrasian transportasi publik cukup signifikan,” ujarnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>