Soal Skandal Petenis-Eks Wakil PM, China Blokir Siaran CNN di Beijing


China dilaporkan memblokir sinyal siaran langsung CNN di Beijing setiap meliput perkembangan skandal seksual mantan petenis dunia, Peng Shuai, dan eks wakil perdana menteri, Zhang Gaoli.

“Pemerintah China memblokir sinyal CNN untuk mencegah peliputan soal keberadaan mantan petenis dunia Peng Shuai yang belum diketahui hingga kini,” kata salah satu presenter utama CNN, Anderson Cooper dalam Anderson Cooper 360 pada Kamis (19/11).

Cooper mengatakan Peng tidak terlihat lagi baik di media sosial maupun di depan publik sejak dirinya mengunggah pengakuan kontroversial di Weibo soal pengalaman dipaksa berhubungan seks dengan Gaoli.

“Ini semakin memicu kekhawatiran terkait keamanan mantan atlet dunia itu (Peng) yang belum lagi terlihat di publik dalam beberapa pekan terakhir sejak unggahan tersebut,” ucap Anderson.

Salah satu koresponden CNN di China, Will Ripley, mengatakan saat ini siaran langsung mereka diblokir sehingga hanya muncul gambar gradasi warna pelangi saja di layar.

“Ini tidak aneh bagi saya, yang sudah meliput di China sejak 8 tahun terakhir. Mereka (pemerintah China) akan memblokir apa pun yang dianggap menyimpang dari nilai-nilai China,” ucap Ripley.

“Peng Shuai adalah contoh bahwa tidak ada satu pun orang-meski dirinya tokoh besar hingga atlet ikonik-bisa imun dari kebijakan sensor China,” paparnya menuturkan.

Nama Peng Shuai menjadi sorotan publik internasional setelah dirinya secara terbuka membuat pengakuan soal hubungannya seks dengan Gaoli di akun media sosial Weibo.

Dalam pengakuannya pada 2 November, ia mengaku pernah dipaksa berhubungan badan dengan Gaoli. Meski Peng menghapus unggahannya itu tak lama setelah dirilis, tangkapan layar pengakuannya telah beredar luas di media sosial China hingga internasional.

Sejak momen itu, Peng Shuai tidak pernah terlihat atau terdengar lagi di publik.

Tagar dan diskusi soal Peng Shuai dan skandalnya juga sudah dihapus oleh pemerintah China. Pemberitaan skandal Peng Shuai juga tidak muncul di mesin pencarian daring Negeri Tirai Bambu.

Namun, akun medsos Peng Shuai masih tersedia dan dapat diakses.

“Jika Anda berada di China dan tidak menggunakan VPN, tidak mungkin Anda mengetahui dan mendapat informasi soal kasus Peng Shuai ini,” ucap Ripley.

Ripley juga mengatakan banyak pihak yang meragukan surat elektronik (email) yang dikirim Peng Shuai dan dirilis pemerintah China baru-baru ini.

Email yang seolah dikirim Peng itu berisikan pernyataan bahwa dirinya dalam situasi dan kondisi yang aman dan semuanya baik-baik saja.

“Banyak pihak meragukan keasilian email itu, apakah benar ditulis dan dikirim oleh Peng sendiri atau tidak,” kata Ripley.

Ripley mengatakan dia kerap mendapati cerita dari orang-orang yang pernah ditahan pemerintah China karena kebijakan sensor. Mereka, kata Ripley, kerap dipaksa untuk mengaku kepada publik bahwa mereka baik-baik saja.

“Saya pernah bertemu dengan seorang pria yang menjual buku soal masalah Hong Kong dan kemerdekaan. Ia sempat ditahan pemerintah China selama 8 bulan dan dipaksa untuk mengaku bahwa mereka tidak apa-apa,” papar Ripley.

Sampai saat ini, China masih bungkam soal skandal Peng dan Gaoli ini.

Sementara itu, sejumlah asosiasi atlet terus menyerukan China untuk menyelidiki kasus Peng dengan serius dan tetap menjamin keamanan perempuan 35 tahun itu.

Pemimpin Asosiasi Petenis Wanita Dunia (WTA), Steve Simon, bahkan mengancam akan memblokir China jika kasus Peng tidak ditanggapi secara tepat.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>