Pengamat Politik: Suara Prabowo Mulai Tergerus Dampak Bergabung Dengan Jokowi


Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, bersama calon wakil presiden Sandiaga Uno diacara Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019 di Jakarta, Selasa (14/5/2019). Dihadapan pendukungnya Prabowo Subianto menyatakan akan menolak hasil penghitungan suara Pemilu 2019 yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia menganggap telah terjadi kecurangan selama penyelenggaraan pemilu, dari mulai masa kampanye hingga proses rekapitulasi hasil perolehan suara yang saat ini masih berjalan. AKTUALITAS.ID/KIKI BUDI HARTAWAN.

AKTUALITAS.ID –  Wasekjen Partai Gerindra Andy Wijaya menegaskan, Ketua Umum Prabowo Subianto masih tetap dijagokan sebagai Calon Presiden 2024. Hasil keputusan Rakernas Gerindra sudah bulat. Mengusung Prabowo sebagai Capres.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin mengakui Prabowo Subianto memiliki kantung suara besar di Jawa Barat, pada pemilu 2019. Namun, menurut Ujang, suara Prabowo sudah mulai tergerus dampak dari bergabungnya Ketua Umum Partai Gerindra itu ke dalam koalisi Jokowi dan jabat Menteri Pertahanan.

“Saya menilai banyak masyarakat Jabar yang kecewa pada Prabowo,” ungkap Ujang di Jakarta, Minggu (21/11/2021).

Ujang menilai, polarisasi masyarakat kerap berubah setiap pemilu, termasuk di Jabar. Warga Jabar bisa saja akan berpaling ke capres lain yang lebih menjanjikan dan memberi harapan. Salah satunya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang diprediksi menjadi salah satu capres di pilpres 2024 mendatang.

“Bisa seperti itu. Semua capres lain punya potensi menang di Jabar,” kata Ujang.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto diprediksi menjadi salah satu calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Ia akan bersaing dengan pasangan calon dari koalisi PDIP-Gerindra, kemudian Partai Demokrat dan partai-partai politik lainnya.

“Ada tiga calon, Airlangga dengan pasangannya, Prabowo besar kemungkinan dengan Puan Maharani, satu lagi pasangan Anies Baswedan,” kata pengamat politik dari Universitas Indonesia Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, beberapa waktu lalu.

Jamiluddin menuturkan peluang tiga partai besar yakni PDIP, Golkar, dan Gerindra bertarung dalam Pilpres 2024 sangat kuat. Menurutnya, ketiga partai itu akan mengusung kadernya menjadi capres atau cawapres.

“Ada kemungkinan Puan akan dijadikan cawapres berpasangan dengan Prabowo sebagai capres. Kemungkinan ini semakin besar karena ada kedekatan hubungan antara Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo,” kata Jamiluddin.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>