Connect with us

Berita

Jelang Nataru, Kepala BNPB Minta Semua Waspada Varian Baru Covid – 19

AKTUALITAS.ID – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai varian baru virus corona AY.4.2 yang telah masuk ke Malaysia dan Singapura. Suharyanto meminta seluruh unsur segera melakukan antisipasi terhadap dua momentum yang akan segera tiba, yaitu Natal dan Tahun Baru (Nataru). Menurut dia, di dua momen itu masyarakat cenderung lebih […]

Published

pada

AKTUALITAS.ID – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai varian baru virus corona AY.4.2 yang telah masuk ke Malaysia dan Singapura.


Suharyanto meminta seluruh unsur segera melakukan antisipasi terhadap dua momentum yang akan segera tiba, yaitu Natal dan Tahun Baru (Nataru). Menurut dia, di dua momen itu masyarakat cenderung lebih banyak beraktivitas di luar ruangan, sehingga dapat memicu kerumunan yang berpotensi meningkatkan kasus aktif Covid-19.

Hal itu dikatakan Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Penanganan Banjir di Kantor Gubernur Kalteng, Palangka Raya pada Sabtu (20/11/2021).

“Varian AY.4.2 sudah mulai masuk ke Malaysia. Ini yang harus kita antisipasi. Negara-negara di Eropa kasus Covid-19 sudah naik,” kata Suharyanto yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 tersebut.

Suharyanto menambahkan, Indonesia belum pernah melewati momen libur panjang seperti Nataru dengan pencatatan indeks kasus rendah. Karena itu dia berharap momentum penanganan kasus Covid-19 yang sudah membaik dapat terjaga saat periode Nataru mendatang.

“Sejak pandemi Covid-19, yang namanya nataru kita belum berhasil melewatinya tanpa kenaikan kasus. Mudah-mudahan untuk tahun ini kita bisa berhasil. Kalaupun ada peningkatan maka tidak terlalu drastis dan segera dapat diatasi,” ujar Suharyanto.

Demi menekan potensi kenaikan kasus Covid-19, ada dua langkah yang dapat dilakukan seluruh unsur, yaitu berdisiplin mematuhi protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19. Suharyanto menyebut kedua langkah tersebut sebagai upaya terbaik untuk mencegah penularan Covid-19.

“Jadi protokol kesehatan ini terus dijaga. Jangan sampai nanti muncul klaster lagi, utamanya di pengungsian. Terkadang kita lupa saat kondisi bencana untuk terus disiplin protokol kesehatan, Ibu-ibu di dapur umum, jika tidak bisa jaga jarak minimalnya jangan sampai lepas masker. Kalau tidak punya, akan dibagikan secara gratis,” kata Suharyanto.

Data Satgas Covid-19 pada 2020 mencatat, selain Nataru, persentase kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia juga terjadi setelah momen libur panjang, seperti libur Idul Fitri, libur Hari Kemerdekaan, juga libur Maulid Nabi.

Adapun pada 2021, Indonesia sempat dihantam gelombang kedua Covid-19 setelah libur panjang Idul Fitri 2021, ditambah masuknya varian delta.

Trending



Copyright © 2024 aktualitas.id