PPP Membuka Pintu Bagi Ridwan Kamil untuk Bergabung dan Dijanjikan Jadi Elite Partai


Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat melakukan pidato pelatihan relawan penanggulangan COVID-19 di SMKN 3, Bandung, Jawa Barat, Senin (19/10/2020). Pemprov Jawa Barat bersama BNPB dan Satgas COVID-19 menggelar pelatihan yang diikuti oleh tiga ribu orang dari berbagai organisasi dan instansi di Jawa Barat guna memberikan edukasi pada masyarakat sehingga laju pertambahan dan perkembangan kasus COVID-19 di provinsi tersebut dapat menurun. AKTUALITAS.ID/Kiki Budi Hartawan.

AKTUALITAS.ID – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membuka pintu bagi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk bergabung. Emil akan dijanjikan PPP menjadi elite partai jika masuk partai kabah.

“PPP membuka pintu lebar untuk Kang Emil bergabung. Insya Allah kalau di PPP orang dengan kapasitas seperti Kang Emil akan langsung menjadi elite partai,” kata Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani kepada wartawan, Jumat (3/12/2021).

Arsul menyebut, jika bergabung PPP, Emil tidak banyak berkompetisi dengan kader-kader PPP lain. Sebab, di PPP masih sangat jarang dan bisa dihitung jari orang-orang yang memiliki background intelektual, keilmuan dan teknokratis seperti Emil.

“Ini bisa dibandingkan dengan partai-partai lain yang orang-orang dengan background seperti itu sudah banyak sehingga harus terjadi kompetisi internal yang ketat lebih dulu untuk bisa tampil yang didepan dan menjadi ‘primus interpares’,” tuturnya.

Menurutnya, di PPP orang-orang seperti Emil akan tertantang untuk membuktikan kepemimpinannya dengan membangun organisasi dan jaringan kepartaian yang lebih baik.

“Sehingga kalau terbukti maka itu menjadi modal bahwa siapapun termasuk Kang Emil dapat diyakini memiliki kemampuan leadership yang proven (terbukti),” pungkasnya.

Ridwan Kamil, berencana akan bergabung dengan partai politik di tahun 2022 mendatang. Saat ini Ridwan Kamil sedang menimang-nimang akan bergabung dengan partai mana.

“Saya sudah putuskan tahun depan akan masuk parpol. Warna yang mana apakah warna taplak ini (kuning), warna baju satpam (biru) atau hijab merah, saya belum tahu,” kata pria akrab disapa Emil di Fisipol UGM, Kamis (2/12).

“Yang pasti yang paling Pancasilais, saya akan di situ. Karena menurut saya Pancasila harga mati. Tidak boleh terlalu kiri, tidak boleh terlalu kanan. Politik jalan tengahlah yang saya pilih,” imbuh Ridwan.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>