Cegah Banjir Sintang Terulang, Jokowi Perintahkan Swasta Buat Persemaian


Presiden Joko Widodo berpidato dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Tahun 2021 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Senin (16/8/2021). Sidang ini dilakukan secara luring dan daring dengan menghadirkan sejumlah tamu undangan. Adapun 60 undangan yang akan hadir secara fisik adalah presiden den wakil presiden, pimpinan MPR (10 orang), ketua fraksi/kelompok DPD (10 orang), pimpinan DPR (5 orang), ketua fraksi di DPR (9 orang), pimpinan DPD (4 orang), perwakilan subwilayah (4 orang) dan sisanya menyaksikan secara virtual. AKTUALITAS.ID/POOLAKURAT.CO/Sopian

AKTUALITAS.ID – Presiden Joko Widodo memerintahkan perusahaan swasta di Kalimantan Barat untuk membangun persemaian (nursery). Hal itu dilakukan agar banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat tidak terulang kembali.

Jokowi mengatakan perlu ada penghijauan kembali di sekitar Sungai Melawi dan Sungai Kapuas. Menurutnya, kerusakan di daerah aliran sungai menjadi salah satu faktor banjir Sintang sehingga perlu ada upaya pembuatan persemaian.

“Saya akan perintahkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta perusahaan-perusahaan swasta besar yang ada di sini untuk membuat nursery, persemaian, sehingga penghutanan kembali bisa betul-betul bisa berjalan,” kata Jokowi di Sintang, disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (8/12/2021).

Jokowi mengatakan pemerintah bakal mengupayakan penghijauan kembali di daerah hulu. Dengan demikian, daerah tangkapan hujan siap jika ada hujan ekstrem lagi di Sintang.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan penghijauan kembali menjadi program jangka menengah. Untuk sementara, pemerintah akan membangun tanggul guna mencegah banjir kembali melanda Sintang.

“Jangka pendeknya dengan membuat tanggul dari geotube yang diisi pasir yang kita harapkan dalam jangka pendek bisa mengurangi banjir yang ada,” ucap Jokowi.

Sebelumnya, banjir merendam Kabupaten Sintang lebih dari empat minggu. Air yang tak kunjung surut sempat berdampak pada kebutuhan warga seperti air bersih hingga listrik. Ribuan warga terpaksa mengungsi dalam kejadian itu.

Sejumlah lembaga swadaya masyarakat pemerhati lingkungan menyebut banjir di Sintang dan daerah lainnya di Kalimantan adalah dampak kerusakan lingkungan. Hal itu juga diamini oleh Presiden Jokowi beberapa pekan lalu.

“Itu karena kerusakan catchment area, daerah tangkapan hujan, yang sudah berpuluh-puluh tahun. Ya itu yang harus kita hentikan karena masalah utamanya ada di situ,” ujar Jokowi dalam kunjungan kerja ke Serang, Banten, Selasa (16/11).

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>