Akibat Covid-19, Sejumlah RS di Inggris Kekurangan Nakes


corona, covid, swab test, bilik swap
Seorang tim medis saat memanggil peserta untuk menjalani tes swab di laboratorium mini tes usap antigen di kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Jakarta, Jumat (16/10/2020). Layanan laboratorium mini tes usap antigen yang menyasar pegawai BPKP, auditor, dan tamu pimpinan BPKP tersebut bertujuan meningkatkan perlindungan terhadap pegawai dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19.AKTUALITAS.ID/Kiki Budi Hartawan

Sejumlah rumah sakit di Inggris, terutama di London, tengah berjuang menjaga tenaga kesehatan akibat beberapa staf yang harus diisolasi akibat positif Covid-19.

“Masalah akut yang terjadi sebenarnya terkait dengan kepegawaian,” kata konsultan darurat di London, Katherine Henderson, dikutip dari Reuters.

“Meskipun kita belum melihat kenaikan angka rawat inap, kita telah melihat efek dari tidak memiliki pekerja untuk menjalani shift dengan benar dan selamat. Jadi kami khawatir kalau pasien sakit karena kami tak memiliki pekerja yang cukup.”

Henderson juga menyampaikan bahwa London menjadi daerah yang cukup terdampak.

“Kami tengah mencari mungkin sekitar 10 persen staf, yang mana merupakan dokter dan suster, yang harus pergi,” ucap Henderson.

Di tengah kemunculan varian Omicron, Inggris mencetak rekor penambahan kasus harian positif Covid-19 pada Rabu (15/12) mencapai 78.610 kasus.

Salah satu profesor mendeskripsikan situasi di Inggris sebagai penggabungan dua epidemi. Varian Omicron meningkat di tengah penyebaran varian Delta, yang mana menyebabkan banyak infeksi di negara itu.

Beberapa pejabat kesehatan juga memprediksi Omicron akan menjadi varian dominan di Inggris dalam beberapa hari. Omicron sendiri menjadi biang kerok kasus infeksi Covid-19 di London, dikutip dari Associated Press.

“Ada beberapa hal masih belum kita ketahui. Namun apa yang sekarang kita ketahui adalah buruk, yang utama adalah kecepatan di mana ini (infeksi Covid) bergerak. Ini (virus Covid) menyebar dengan laju yang fenomenal,” kata Profesor Chris Whitty.

“Saya takut akan ada kenaikan pasien varian Omicron pergi ke NHS (layanan kesehatan nasional Inggris), pergi ke rumah sakit, masuk ke Unit Perawatan Intensif (ICU), dan kita belum tahu rasio pastinya, tetapi bakal ada angka yang substansial. Dan itu akan dimulai, menurut saya, segera setelah Natal,” tambahnya.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>