Hadits Nabi Muhammad Soal Meninggal pada Hari Jumat


Sarung tangan petugas pemakaman diatas nisan makam baru di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (5/5/2020).Untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona, pemakaman pasien corona digelar tanpa dihadiri banyak orang.AKTUALITAS.ID/Kiki Budi Hartawan.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, salah satu tanda akhir yang baik yakni ketika seorang muslim wafat pada hari Jumat.

Dilansir dari laman Elbalad, dalam sebuah hadits disebutkan, مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ يَوْمَ الْجُمْعَةِ، أَوْ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ إِلاَّ وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

“Setiap Muslim yang meninggal pada hari Jumat akan dijaga oleh Allah dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Pahala dan derajat seorang hamba hanyalah karunia dari Allah Ta’ala kepada seorang hamba dengan amal kebaikan dan keikhlasan hatinya. Disebutkan para ulama berpendapat salah satu akhir yang baik yakni pada hari Jumat berdasar hadits nabi, “Setiap Muslim yang meninggal pada hari Jumat akan dijaga oleh Allah dari fitnah kubur”.

Disebutkan bahwa tidak ada yang salah dengan mengatakan kematian pada hari Jumat menjadi akhir yang baik.

Sementara, berdasarkan at-Tirmidzi, diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr, ia berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat kecuali Allah akan melindunginya dari adzab kubur.” Akan tetapi at-Tirmidzi sendiri menyatakan hadits tersebut terdapat kelemahan.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>