Doa Ketika Melihat Pertanda Buruk Sesuai Ajaran Rasulullah


Ilustrasi. Berdoa

AKTUALITAS.ID – Dalam hidup tidak selamanya yang datang itu adalah kebaikan. Kadangkala keburukan menimpa pada diri seseorang, meskipun sebenarnya keburukan bukan hal yang diharapkan.

Kabar baik maupun buruk merupakan suatu keniscayaan yang akan dialami oleh seseorang.

Hal yang harus diyakini oleh seorang muslim adalah tentang datangnya kebaikan atau keburukan tersebut. Muslim harus yakin bahwa kebaikan maupun keburukan ada di tangan Allah SWT, bukan ditentukan oleh sebuah pertanda buruk. 

Saat menghadapi pertanda buruk, disarankan untuk berdoa memohon perlindungan dari Allah SWT agar dijauhkan dari segala hal yang tidak diinginkan.

Dikutip dari NU Online, Rasulullah saw pernah mengajarkan para sahabatnya untuk bersikap tenang saat menghadapi tanda-tanda buruk. Beliau menegaskan bahwa baik buruknya sesuatu ditentukan oleh Allah, bukan oleh tanda-tanda yang muncul.

Rasulullah mengajarkan doa sebagai berikut ketika kita melihat sebuah pertanda buruk: 

اللَّهُمَّ لَا يَأْتِي بِالحَسَنَاتِ إِلَّا أَنْتَ وَلَا يَذْهَبُ بِالسَّيِّئَاتِ إِلَّا أَنْتَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ 

Allāhumma lā ya’tī bil hasanāti illā anta, wa lā yadzhabu bis sayyi’āti illā anta, wa lā hawla wa lā quwwata illā billāhi. 

Artinya: “Ya Allah, tidak ada yang dapat mendatangkan kebaikan kecuali Engkau, dan tidak ada yang menghilangkan keburukan kecuali Engkau. Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali kekuatan Allah.” ad Doa ini diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, Abu Nuaim, dan Ibnus Sinni. (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz I, halaman 407).

Imam An-Nawawi menyebutkan riwayat Ibnus Sinni dari Uqbah (Urwah) bin Amir Al-Juhani ra bercerita, daam sebuah kisah Rasulullah pernah ditanya perihal pertanda buruk.

Ia menjawab, “Paling benarnya adalah pertanda baik. Sedang pertanda buruk tidak dapat menolak seorang muslim. Kalau kalian melihat pertanda (buruk) yang kalian tidak sukai, hendaklah membaca, ‘Allāhumma lā ya’tī bil hasanāti illā anta, wa lā yadzhabu bis sayyi’āti illā anta, wa lā hawla wa lā quwwata illā billāhi,’ ” (An-Nawawi, Al-Adzkar, [Kairo, Darul Hadits: 2003 M/1424 H], halaman 300).

Rasulullah menyatakan bahwa tanda-tanda buruk tidak mampu mengubah atau menghalangi kebaikan yang dituju oleh seorang Muslim. (YAN KUSUMA/RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>