Wanita di AS Gugat Hotel Mewah Usai Minumannya Dicampur Sperma oleh Pegawai 


Ilustrasi. Air mineral (IST)

AKTUALITAS.ID – Seorang wanita di Amerika Serikat (AS) menggugat pihak hotel setelah disuguhi botol air yang menurutnya bercampur dengan air mani salah satu pegawai hotel. 

Dalam pengaduannya, pasangan bernama Jane dan John Doe itu menyebut bahwa mereka telah dilecehkan dan dieksploitasi secara seksual akibat kelalaian pihak hotel. Keduanya mengklaim bahwa mereka merasa trauma setelah menginap di Resor Ritz-Carlton, Half Moon Bay, pada November 2022 lalu. 

Diketahui, pasangan ini menginap selama empat malam di hotel tersebut.

Pada salah satu malam, Jane memesan beberapa botol air mineral. Botol-botol air mineral itu diantar pegawai hotel, yang meletakkan salah satu botolnya di samping tempat tidurnya. Jane tertidur sehingga belum meminum air kemasan itu.

Seperti dikutip dari Insider, pada malam setelahnya, Jane terbangun tengah malam dan meminum air mineral kemasan yang dia pesan kemarin. Ia dengan segera menyadari ada yang tidak beres dengan air mineral itu. Menurut Jane, airnya terasa aneh dan dia seperti mengetahui rasa tersebut.

“Jane Doe merasa malu, takut, dan terhina, tapi ia menceritakan kecurigaannya kepada suaminya. Sang suami kemudian meminta perwakilan keamanan dan manajemen hotel untuk memanggil polisi,” ujar pengacara Jane Doe, yang membawa kasus ini ke ranah hukum.

Suami istri ini mengungkapkan kepada polisi bahwa botol air mineral terkontaminasi sperma yang diminum itu diantar oleh pegawai hotel. Kepolisian kemudian mengambil sampel untuk dianalisis. Hasilnya, air tersebut memang terkontaminasi sperma manusia.

“The Ritz-Carlton kemudian mengirimkan botol air tersebut ke laboratorium untuk dianalisis, dan pengujian mengkonfirmasi bahwa air tersebut mengandung sperma,” bunyi gugatan yang diajukan Jane pada 12 Oktober 2023.

Pihak Ritz-Carlton Hotel sendiri tidak akan memberikan botol air mineral yang dimaksud atau salinan hasil tes kepada penegak hukum untuk dianalisis. Jaringan hotel mewah ini juga enggan mengungkap identitas pegawai hotel yang bertugas pada hari itu.

Tindakan pegawai hotel itu disebut pengacara sebagai pelecehan seksual dan memengaruhi emosional Jane. Gugatan tersebut mengklaim bahwa ulah pegawai itu menimbulkan tekanan emosional yang parah pada pasangan ini.

Gugatan tersebut juga menyatakan bahwa Ritz-Carlton memaafkan perilaku pegawainya dan “bertanggung jawab atas perilaku lalai dan sembrono tersebut.”

Setelah mengalami insiden tersebut, Jane telah melakukan tes virus secara rutin. Sementara itu, John menyebut bahwa istrinya harus tetap melakukan terapi untuk mengantisipasi agar Jane tidak mengidap sejenis virus menular. (Rafi)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>