Tips Memilih Capres-Cawapres Bagi Anak Muda Yang Kurang Familiar di Dunia Politik 


Ilustrasi. Nyoblos di pemilu. (Ist)

AKTUALITAS.ID – Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan bersaing di 2024 mendatang. Namun, apakah Anda telah menentukan pilihan yang tepat?

Sebagian orang bisa jadi telah menentukan capres dan cawapres dambaannya. Namun, apakah pilihannya sudah tepat?

Berikut  ada sejumlah tips memilih pasangan capres-cawapres bagi anak-anak muda yang masih kurang familier dengan dunia politik. Menurut Public Affairs Lead Think Policy dan Bijak Memilih, Try Luthfi Nugroho setidaknya ada tiga strategi dalam menentukan pilihan pasangan capres-cawapres. 

Pertama, anak muda harus lebih kritis dan melihat apa isu yang digagas oleh pasangan capres-cawapres, dan apa isu yang menjadi concern bagi kalangan anak muda. 

“Di bijak memilih.id itu ada isu-isu yang memang kami rangkum dari survei-survei kepada orang muda jadi mulai dari lapangan kerja, climate change dan lain-lain,” tutur Try Luthfi Nugroho dalam acara kick off Program #mudamemilih di Kemenpora, Jakarta, Rabu (22/11/2023). 

Selain itu, yang kedua, anak-anak muda terutama generasi milenial dan gen z perlu tahu rekam jejak partai politiknya. Partai politik mana saja yang mengusung atau memperjuangkan isu-isu tadi. Setelah mengetahui partai politik dan rekam jejaknya, baru kemudian bergeser ke strategi ketiga, bagaimana sepak terjang kandidat capres-cawapresnya. 

“Kandidat itu kan pasti ada rekam jejaknya, juga biografinya seperti apa, terus kebijakan apa yang sudah pernah dibawa dan anak anak-muda juga harus tahu kandidat mana yang memang memperjuangkan isu-isu orang muda,” sebut Try. 

Dalam kesempatan yang sama, Founder OMG Consulting dan Co Founder Inspigo, Yoris Sebastian juga menyampaikan alangkah baiknya jangan sampai anak-anak muda hanya melihat casing-nya maupun gimik-gimiknya saja. Namun, anak-anak muda perlu untuk mengetahui sosok calon pemimpin yang memang konsisten menyuarakan suara buat anak muda. 

“Di luar negeri banyak tokoh-tokoh yang mungkin secara usia tidak muda lagi, tetapi dia konsisten menyuarakan suara buat anak muda dan bagaimana kita kritis melihat data-data yang ada fakta-fakta yang ada sehingga akhirnya pada saat 14 Februari nanti mereka bukan hanya gegap gempita,” kata Yoris. 

“Namun mereka juga tahu bahwa Pemilu kali ini sangat penting untuk Indonesia karena lompatan itu ke 2030 di mana inilah puncak dari bonus demografi di Indonesia yang kalau sampai kita meleset Indonesia akan terjebak menjadi negara middle income country forever sepanjang masa,” jelasnya. (RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>