5 Cara Yang Bisa Dilakukan Muslim Agar Khusyuk Dalam Shalat 


Ilustrasi. Rukun Iman ada 6, Umar muslim wajib hafal. (iStockphoto)

AKTUALITAS.ID – Sholat adalah tiang agama umat Islam. Hal yang paling penting dalam menunaikan ibadah sholat adalah khusyuk.

Dikutip dari buku Khusyu’ dalam Shalat oleh Syafri Muhammad Noor, Lc., khusyuk adalah ketenangan hati sehingga orang yang sholat menundukkan pandangan matanya dan merendahkan dirinya di hadapan Allah SWT.

Khusyuk dalam mengerjakan sholat hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang beriman, selalu memusatkan hati kepada sholatnya, menyibukkan diri dengan sholat, dan melupakan hal yang lainnya serta lebih baik mementingkan sholat daripada hal lainnya.

Dalam setiap gerakan dan tahapan shalat, seorang muslim diminta untuk melakukannya dengan kekhusyuan, mencapai kekhusyuan dalam shalat memang tidaklah mudah. 

Namun, dengan tekun berusaha menjaga fokus dan ikhlas dalam sholat, secara bertahap kita dapat merasakan ⁰⁰ seSaat berkomunikasi dengan Sang Pencipta.

Lalu, bagaimana cara agar khusyu dalam shalat? Berikut 5 cara yang dapat dilakukan Muslim untuk mencapai kekhuyuan saat shalat.

Ada 5 cara agar shalat  khusyu’ menurut Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawy, imam Besar Masjid Al-Azhar, yaitu:

1. Tidak Bebicara saat Wudhu

Saat seseorang Muslim sedang melakukan wudhu, disarankan untuk tidak berbicara. Ini adalah bagian dari tata cara wudhu, yang memerlukan fokus dan kesucian dalam prosesnya. Seperti sabda Rasulullah SAW.

Dari Abu Hurairah Ra, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda, “Jika seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu, kemudian membasuh wajahnya maka keluarlah dari wajahnya tersebut semua dosa yang dilakukan pandangan matanya bersamaan dengan tetesan air terakhir, jika ia membasuh tangannya maka keluarlah dari tangannya semua dosa yang dilakukan tangannya bersamaan dengan tetesan air terakhir, jika ia membasuh kedua kakinya maka keluar semua dosa yang berasal dari langkah kakinya, hinga dia keluar dalam keadaan bersih dari dosa. (HR. Muslim)

2. Setelah Wudhu, Tidak Terburu-Buru ke Tempat Shalat

Tasybik, atau berlomba-lomba dalam menuju tempat shalat, juga dihindari dalam tata cara ibadah. Justru, disarankan untuk berjalan dengan tenang dan santai menuju tempat shalat, tanpa ada perlombaan atau kegaduhan.

Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إذا توضأ أحدكم في بيته ثم أتى المسجد كان في صلاة حتى يرجع فلا يفعل هكذا وشبك بين أصابعه

“Jika salah seorang di antara kalian berwudhu di rumah, kemudian berangkat ke masjid, maka dia dalam kondisi shalat sampai dia kembali (lagi ke rumah). Maka janganlah melakukan hal ini.” Dia pun menjalin jari-jemarinya (tasybik). (HR. Ad-Darimi, 1: 267; Al-Hakim, 1: 206; shahih).

3. Menyambut Adzan

Seperti yang kita ketahui, adzan adalah panggilan yang mengumumkan waktu shalat dan kesempatan bagi umat Muslim untuk beribadah. Adzan harus diucapkan dengan tertib dan menyeluruh, dimulai dari takbir hingga kalimat tauhid sebagai penutupnya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِى النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا

“Seandainya setiap orang tahu keutamaan azan dan shaf pertama, kemudian mereka ingin memperebutkannya, tentu mereka akan memperebutkannya dengan berundi.” (HR. Bukhari, no. 615 dan Muslim, no. 437).

4. Merasakan Kehadiran Allah SWT 

Pada saat menjalankan shalat, fokus utama seorang Muslim adalah merasakan kehadiran spiritual di hadapan Allah SWT. 

Ini bukanlah sekadar rangkaian gerakan atau bacaan biasa, melainkan momen mendalam dalam kebersamaan antara hamba dan Sang Pencipta.

Ketika melafalkan bacaan shalat, hati seharusnya berbicara, meresapi setiap ayat dengan penuh kekhusyuan. Seakan-akan dalam komunikasi langsung dengan Tuhan, setiap kata memiliki makna mendalam yang diucapkan untuk memohon, mengagungkan, dan berkomunikasi dengan Sang Pencipta.

Kesadaran akan kehadiran-Nya membawa ketenangan, memperdalam penghayatan setiap gerakan dan kalimat yang diucapkan, memastikan bahwa shalat tidak hanya jadi rutinitas, melainkan sebuah pengalaman spiritual yang mendalam dan penuh makna.

5. Memahami Bacaan Shalat

Mengetahui makna dan meresapi setiap bacaan shalat dari takbir hingga salam merupakan langkah penting dalam mencapai khusyu dalam ibadah shalat. 

Pengertian mendalam terhadap setiap kata yang diucapkan dapat memperkaya pengalaman spiritual saat beribadah. 

Dengan memaknai makna bacaan, seorang Muslim dapat mengarahkan hatinya sepenuhnya kepada Allah SWT, menghindarkan diri dari ketergesaan atau kekosongan makna dalam setiap gerakan shalat. 

Semakin mendalam pemahaman terhadap arti setiap kalimat, semakin tinggi pula tingkat kekhusyuan yang dapat diraih dalam ibadah shalat.

Oleh karena itu, memperdalam pengetahuan mengenai makna dan tata cara shalat dapat membantu meningkatkan kualitas ibadah kita dan menjadikan setiap shalat sebagai momen berharga dalam mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. (YAN KUSUMA/RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>