3 Hal Yang Dilakukan Rasulullah SAW Disaat Sedih, Jangan Lupa Diamalkan 


Ilustrasi. Sedih (Dok:Pexels.com))

AKTUALITAS.ID – Doa ketika merasa sedih bisa dibaca saat seorang muslim merasa larut dalam perasaannya. Sedih memang reaksi alami manusia namun tidak dianjurkan untuk dilakukan terus menerus.

Manusia diciptakan dengan ragam emosi seperti senang, sedih, marah ataupun kecewa. 

Perasaan ini wajar terjadi dan dialami oleh semua manusia. Kesedihan biasanya hadir saat seseorang tertimpa musibah ataupun kehilangan sesuatu yang disayangi.

Semasa hidup, Rasulullah SAW juga pernah merasakan sedih hingga meneteskan air mata kala sang putra, Ibrahim, meninggal dunia.

Dalam perjalanan hidupnya, Rasulullah Muhammad SAW tidak hanya menjadi teladan dalam keberhasilan, tetapi juga dalam cara beliau menghadapi kesedihan dan gundah hati.

Meskipun memiliki tanggung jawab sebagai utusan Allah, Rasulullah SAW memberikan contoh yang mendalam dalam menanggapi setiap cobaan dengan bijak. 

Hal yang diamalkan Rasulullah SAW ketika sedih

1. Membaca doa Qurb

Ibnu Abbas RA menyampaikan riwayat hadits sebagaimana yang tercatat dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim, mengenai momen ketika Rasulullah SAW dihadapkan pada kesusahan.

Saat-saat sulit tersebut, Rasulullah membaca doa Qurb:

لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمِ الْحَلِيمِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، لَا إِلَهَ إِلا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ السَّبْعَ ، وَرَبُّ الْأَرْضِ، رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ

Laa ilaaha illallaahul ‘Azhimul Haliim. Laa ilaaha illallaahu Rabbul ‘arsyil ‘azhiim. Laa ilaaha illallaahu Rabbus-samaawaati sab’i wa Rabbul ardhi wa Rabbul ‘arsyil kariim

Artinya: “Tidak ada yang berhak disembah secara benar melainkan Allah yang Mahaagung dan Mahalembut. Tidak ada yang berhak disembah secara benar melainkan Allah, Rabb dari Arsy yang agung. Tidak ada yang berhak disembah secara benar melainkan Allah, Rabb dari langit (yang tujuh), Rabb dari bumi serta Rabb dari Arsy yang mulia.”

2. Membaca kalimat tasbih

Menurut riwayat dari Abu Hurairah RA, ketika Rasulullah SAW menghadapi kegundahan akibat suatu kejadian, beliau memandang ke arah langit sambil mengucapkan kalimat berikut:

سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

Subhanallahil ‘azhim

Artinya: “Mahasuci Allah yang Mahaagung.”

3. Membaca kalimat Ya Hayyu Ya Qayyum

Dalam koleksi hadits Jami’ At-Tirmidzi melalui relasi Anas RA, disebutkan bahwa ketika Rasulullah SAW merasa sedih karena suatu hal, beliau mengamalkan bacaan berikut:

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْتُ

Ya Hayyu, ya Qayyum birahmatika astaghitsu

Artinya: “Ya Allah Al-Hayyu (Yang Mahahidup), Al-Qayyum (Yang Maha Terjaga), dengan rahmat-Mu aku memohon keselamatan.”. (IYAN KUSUMA/RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>