Pemakaian Obat Alami Bagi Anak saat Batuk dan Pilek, Ini Penjelasan Dokter


Ilustrasi. Batuk dan pilek pada anak. (Ist)

AKTUALITAS.ID – Batuk dan pilek yang sering menyerang anak-anak dapat ayah dan ibu atasi dengan beberapa obat alami.

Anak-anak lebih mungkin terkena flu daripada orang dewasa karena sistem imunitas mereka masih berkembang.

Namun, anak yang alami batuk dan pilek tak perlu buru-buru diberi obat. Dokter berikan tips pertolongan pertama pada anak batuk pilek.

Orang Indonesia kerap menganggap pilek sebagai flu. Padahal, anak sebenarnya sakit selesma dengan gejala pilek. Dokter spesialis anak-konsultan Rina Triasih menjelaskan flu timbul akibat virus influenza dan gejalanya lebih berat ketimbang selesma.

“Selesma ini gejalanya ringan, utamanya hidung tersumbat, bersin-bersin. Kalau flu, biasanya anak sakitnya lebih berat,” kata Rina dalam webinar bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) beberapa waktu lalu.

Selesma atau common cold merupakan self limited disease atau bisa sembuh dengan sendirinya. Rina berkata tidak ada obat yang efektif untuk menyembuhkan selesma. Gejala selesma biasanya membaik di hari ke-7-10.

Dia menyarankan anak yang selesma cukup diberi banyak minum, dipenuhi kebutuhan nutrisinya dan istirahat.

Lantas, jika anak selesma, apa yang perlu dilakukan orang tua?

Rina berkata penanganan anak yang selesma akan tergantung usianya.

Bayi di bawah setahun

Bayi di bawah setahun dan selesma tidak perlu diberi obat. Menurut Rina, anak cukup diberi minyak hangat di bagian dada dan ditepuk lembut. Tepukan lembut ini juga berfungsi sebagai fisioterapi dada.

“Kalau pilek, ada semprot hidung tapi yang tidak perlu sampai cairannya keluar di lubang hidung sebelah. Itu membantu melembekkan lendir,” katanya.

Anak usia lebih besar

Jika batuk tidak terlalu mengganggu, anak tidak perlu diberi obat. Namun saat sudah terlalu mengganggu, WHO merekomendasikan pemberian campuran jeruk nipis dan kecap.

“Kecap satu sendok teh 5 ml, lalu diberi perasan jeruk nipis separuh buah. Untuk berapa kali, WHO tidak menyebutkan secara pasti, tapi bisa 3-4 kali sehari,” jelasnya.

Selain itu, anak bisa rutin diberi madu dan air putih hangat. Air putih hangat membantu mengencerkan dahak. (YAN KUSUMA/RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>