Israel Blokir Bantuan ke Gaza Utara untuk Kedua Kalinya dalam Sepekan 


Arsip foto - Warga Palestina antre untuk mendapatkan bantuan makanan dari UNRWA di Kota Rafah, Gaza (9/2/2024). (Xinhua)

AKTUALITAS.ID – Dalam perkembangan terbaru, Israel sekali lagi mencegah bantuan mencapai Gaza Utara, demikian disampaikan Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan UN untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

“Hari ini, pihak berwenang Israel sekali lagi menghalangi konvoi UNRWA yang membawa pasokan makanan yang sangat dibutuhkan ke wilayah utara, di mana penduduknya berada di ambang kelaparan,” ujar Lazzarini di platform X.

Ini merupakan kali kedua dalam seminggu ini blokade semacam itu terjadi, dengan pengiriman bantuan terakhir ke daerah utara dilakukan hampir dua bulan lalu.

“Ini adalah kelaparan yang diciptakan manusia dan bencana yang bisa dihindari,” tekankan Lazzarini, menyoroti kebutuhan mendesak akan bantuan makanan dalam skala besar di wilayah tersebut, yang difasilitasi melalui UNRWA, organisasi kemanusiaan terbesar di Gaza.Lazzarini menekankan konsekuensi yang mengerikan, menyatakan, “Anak-anak akan terus meninggal akibat malnutrisi dan dehidrasi di bawah pengawasan kita. Ini adalah kenyataan yang tidak dapat diterima.”

Krisis berkelanjutan di Gaza berawal dari serangan militer mematikan yang diluncurkan oleh Israel menyusul serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober, yang mengakibatkan sekitar 1.200 korban di pihak Israel.

Dampaknya bagi warga Palestina sangat menghancurkan, dengan lebih dari 32.100 orang, terutama perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, dan lebih dari 74.400 lainnya terluka. Konflik ini juga menyebabkan kerusakan yang luas, pengungsian, dan krisis kemanusiaan.Israel menghadapi tuduhan genosida dalam kasus yang diajukan ke Mahkamah Internasional (ICJ). 

Putusan sementara ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan memastikan bantuan kemanusiaan mencapai warga sipil di Gaza.

Upaya untuk menyelesaikan krisis kemanusiaan dan mengatasi akar konflik tetap mendesak, dengan seruan untuk intervensi internasional semakin keras di tengah eskalasi ketegangan. (YAN KUSUMA/ARI WIBOWO)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>