Kenaikan Harga TBS Sawit di Kaltim Dorong Kesejahteraan Petani


Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ence Achmad Rafiddin Rizal (Diskominfo Kaltim)

AKTUALITAS.ID – Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Provinsi Kalimantan Timur mengalami lonjakan signifikan pada periode 16-31 Maret 2024. Ditetapkan sebesar Rp 2.598,86 per kilogram, harga tersebut menunjukkan kenaikan sebesar 5,35 persen dari periode sebelumnya, yang berada pada angka Rp 2.466,96 per kilogram.

Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Timur, Ence Achmad Rafiddin Rizal, dalam keterangannya di Samarinda pada Jumat, mengungkapkan bahwa kenaikan harga TBS ini dipicu oleh meningkatnya harga jual Crude Palm Oil (CPO) dan Kernel sawit. 

Hal ini tercermin dari harga CPO yang mencapai Rp 12.232,47 per kilogram dan harga rata-rata Kernel sawit sebesar Rp 5.852,53 per kilogram, dengan indeks K mencapai 87,62 persen.

“Kenaikan harga TBS ini memberikan dampak positif bagi petani kelapa sawit di Kalimantan Timur, terutama bagi yang sudah bermitra dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit di daerah ini,” ujar Ence.

Dalam rincian harga, TBS dari pohon berumur 3 tahun dihargai Rp 2.291,78 per kilogram, sedangkan untuk pohon berumur 4 tahun seharga Rp 2.448,46 per kilogram. Harga juga bervariasi dengan usia pohon, seperti untuk pohon berumur 5 tahun dihargai Rp 2.459,37 per kilogram, dan seterusnya.

“Daftar harga TBS sawit tersebut merupakan standar harga bagi petani yang telah menjalin kerjasama dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit di Kalimantan Timur, terutama kebun plasma,” tambah Ence.

Kerjasama antara kelompok tani dengan pihak pabrik minyak sawit (PMS) diharapkan dapat memastikan bahwa harga TBS yang diterima petani sesuai dengan harga normal dan tidak dipengaruhi oleh praktik tengkulak. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan kelompok tani kelapa sawit melalui kerjasama yang berkelanjutan.

Dengan demikian, kenaikan harga TBS sawit ini tidak hanya memberikan dampak positif secara ekonomi bagi petani, tetapi juga menciptakan stabilitas dalam industri kelapa sawit di Kalimantan Timur. (YAN KUSUMA/RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>