Video Penyanderaan, Kapten Philip: Tolong Jangan Gunakan Pesawat Tempur di Papua


Pilot Susi Air, kapten Philip Mark Merhtrens terlihat ditemani Egianus Kogoya dan belasan anggota KKB Kodap III Ndugama, lengkap dengan senjata laras panjang mereka. (Istimewa)

AKTUALITAS.ID – Sebuah video penyanderaan yang menampilkan Kapten Philip Mark Mahrtens bersama Egianus Kogoya, pemimpin bersenjata dari KKB Kodap III Ndugama, dirilis oleh kelompok tersebut. Dalam video tersebut, Kapten Philip terlihat dengan pakaian sederhana, menyampaikan kekhawatirannya terhadap keamanan di Papua.

“Sebelumnya saya berada di tempat yang aman, tetapi setelah pesawat tempur melepaskan bom di berbagai tempat, tentara Papua kembali menangkap saya dan kini saya tidak merasa aman. Tolong, jangan menggunakan pesawat tempur dan melepaskan bom di hutan-hutan,” ungkap Kapten Philip dalam rekaman video yang diterima, pada Minggu (14/4/2024).

Dalam rekaman lainnya, Kapten Philip meminta bantuan dari negara-negara asing untuk menekan Pemerintah Indonesia agar menghentikan penggunaan pesawat tempur di Papua. “Untuk negara asing, negara di luar, tolong bicara kepada Indonesia. Jangan gunakan bom besar, tolong berhenti,” katanya.

Pimpinan KKB Kodap III Ndugama, Egianus Kogoya juga memberikan komentarnya dalam video tersebut, menuding TNI telah melepaskan bom di tempat pengungsian dan pemukiman masyarakat. “Nyawa orang Papua adalah emas, tetapi demi sandera pilot, nyawa orang Papua sudah banyak korban. Jadi saya tidak akan kasih kembali (pilot),” tegasnya.

Kapten Philip Mahrtens telah disandera sejak 7 Februari 2023, setelah pesawat Susi Air yang diterbangkannya mendarat di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Selain menyandera Kapten Philip, KKB ini juga membakar pesawat tersebut.

Hingga saat ini, aparat gabungan TNI/Polri di bawah Satgas Damai Cartenz terus melakukan upaya pencarian dan negosiasi untuk membebaskan Kapten Philip.

Dalam situasi yang masih berlangsung, Pemerintah Indonesia dan lembaga terkait ditekan untuk menyelesaikan masalah ini dengan damai, sambil memastikan keselamatan Kapten Philip dan menangani isu-isu keamanan di Papua dengan bijaksana.

*”Sebelumnya saya berada di tempat yang aman, tetapi setelah pesawat tempur melepaskan bom di berbagai tempat, tentara Papua kembali menangkap saya dan kini saya tidak merasa aman. Tolong, jangan menggunakan pesawat tempur dan melepaskan bom di hutan-hutan.”* – Kapten Philip Mark Mahrtens.  (YAN KUSUMA/RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>