Monolog ‘Mahkota’: Satukan Dua Aktris Berbakat, Ariel Tatum dan Happy Salma


Seniman perempuan Happy Salma (kiri) dan Ariel Tatum (kanan) ditemui wartawan usai pementasan teater monolog “Mahkota” yang mempertemukan kembali keduanya dalam satu yg panggung, setelah pagelaran seni rakyat “Sukabumi 1980" di Jakarta, Sabtu (27/4/2024). (Antara)

AKTUALITAS.ID – Pentas monolog “Mahkota” menghadirkan momen yang istimewa dengan menyatukan kembali dua aktris berbakat, Ariel Tatum dan Happy Salma, di atas panggung. Setelah sukses dengan pagelaran seni rakyat “Sukabumi 1980” beberapa bulan lalu, keduanya kembali bersatu dalam sebuah pertunjukkan yang memukau.

Happy Salma, pendiri Yayasan Titimangsa yang memproduksi monolog “Mahkota”, mengungkapkan kekagumannya terhadap kemampuan Ariel Tatum dalam merespons dengan cepat situasi di panggung. Dia bahkan menyebut bahwa pertunjukkan teater telah membawa mereka lebih dekat, seperti saudara.

“Seni pertunjukkan memerlukan keterlibatan para aktor yang sangat handal, sangat baik untuk lintas medium,” kata Happy Salma.

Sementara itu, Ariel Tatum menyatakan bahwa persiapannya untuk monolog “Mahkota” dilakukan dalam waktu singkat, hanya satu bulan. Baginya, memerankan Nyi Rambut Kasih dalam monolog ini merupakan tantangan yang menyenangkan.

“Dia memang handal. Dan aku masih tidak terbiasa dengan melakukan pentas ini. Iya, senang melihatnya sebagai sesuatu yang baru, sesuatu yang berbeda,” ujar Ariel.

Monolog “Mahkota” sendiri mengangkat kisah rambut sebagai simbol mahkota perempuan, dipersembahkan oleh tiga seniman perempuan: Happy Salma, Ariel Tatum, dan Artasya Sudirman. Pertunjukkan ini merefleksikan filosofi rambut dan rahasia-rahasianya dari sudut pandang perempuan, diiringi dengan permainan biola yang memikat oleh Danu Kusuma.

“Pentas ini menjadi bagian dari perayaan Hari Kartini, menggerakkan semangat emansipasi wanita,” tambah Happy Salma.

Dengan kerja keras dan dedikasi para seniman yang terlibat, monolog “Mahkota” tidak hanya menghadirkan pertunjukkan yang menginspirasi, tetapi juga mempererat persaudaraan di antara mereka yang terlibat dalam menciptakan keajaiban di atas panggung. (YAN KUSUMA/RAFI)

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>