Connect with us

Dunia

Meski Diusir Israel, Pasukan Perdamaian PBB Bertahan di Lebanon

Published

pada

AKTUALITAS.ID – Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) menegaskan akan tetap berada di posisi mereka meskipun Israel mendesak mereka untuk segera meninggalkan wilayah dekat perbatasan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pasukan Perdamaian PBB, Jean-Pierre Lacroix, pada Senin (14/10/2024), di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah di Lebanon.

“UNIFIL akan tetap berada di semua posisinya meskipun ada desakan dari Israel untuk mengosongkan daerah di sekitar Garis Biru,” kata Lacroix, dikutip dari AFP. Israel sebelumnya meminta pasukan perdamaian PBB untuk pindah dari area tertentu di Lebanon selatan yang dekat dengan perbatasan.

Ketegangan meningkat setelah beberapa personel UNIFIL terluka dalam serangan Israel yang menargetkan markas pasukan perdamaian tersebut. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membantah bahwa pasukan Israel secara sengaja menargetkan personel PBB, meskipun pasukan Israel sempat menerobos gerbang markas UNIFIL dan menyerang salah satu posisinya.

Dewan Keamanan PBB bereaksi keras terhadap serangkaian serangan Israel terhadap pasukan UNIFIL, menegaskan kekhawatiran atas keselamatan personel dan fasilitas PBB. “Pasukan penjaga perdamaian dan tempat PBB tidak boleh menjadi sasaran serangan,” kata Pascale Baeriswyl, penjabat Presiden DK PBB dan Duta Besar Swiss untuk PBB.

Meskipun ketegangan terus meningkat di sepanjang Garis Biru, UNIFIL yang terdiri dari 9.500 personel akan tetap bertahan di wilayah tersebut berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan 1701, yang mengatur penempatan pasukan di Lebanon selatan. (Enal Kaisar)

Trending

Exit mobile version